Pemasangan Atap Asal Jadi

Pembangunan Pasar Modern Sorek Menuai Kritikan

Pembangunan Pasar  Modern Sorek Menuai Kritikan

PANGKALAN KURAS (riaumandiri.co)- Pembangunan pasar modern di Kelurahan Sorek Satu, Kecamatan Pangkalan Kuras hingga kini terus menuai kritikan.

Sejumlah item pengerjaan yang asal jadi serta tidak tepat waktunya penyelesaian pembangunan mendapat kecaman keras dari DPRD Pelalawan.

Sebelumnya, kunjungan Komisi III DPRD Pelalawan ke lokasi pembangunan pasar modern yang menelan dana APBD hingga Rp29 miliar melalui tahun jamak 2014-2016 itu, diduga kuat tidak selesai tepat waktu. Kemudian, Komisi I DPRD Pelalawan mengecam keras sejumlah item pengerjaan yang dibuat asal jadi oleh kontraktor pelaksana.

"Tolong kepada kontraktor pelaksana kegiatan, PT Nindya agar item pengerjaan yang bagian atas yang bercorak Adat Melayu itu bisa di bongkar habis.

 Karena posisi baja ringan yang terpasang sangat miring, sehingga nantinya pemasangan atap diprediksi juga tidak bagus.

 Sebelum dilanjutkan pemasangan atap, mohon dibongkar ulang, agar bangunan pasar modern ini betul-betul indah dan menjadi ikon di Sorek Satu dan Pelalawan ini," tegas Eka Putra, Ketua Komisi I DPRD Pelalawan, Kamis (10/3).

Eka meminta kepada kontraktor pelaksana, PT Nindya agar bekerja secara profesional dan mengedepankan hasil pekerjaan yang memuaskan. Dengan menghabiskan anggaran APBD tahun jamak mencapai Rp29 miliar, hendaknya pembangunan yang bernilai tinggi tersaji.

"Kontraktor jangan memikirkan bagaimana mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda dari proyek pembangunan pasar modern ini.

 Mesti tersaji bangunan yang berkualitas tinggi. Jangan coba-coba untuk bermain-main dengan uang negara bila hasil pembangunan menuai kritikann" tegas politisi Golkar ini.

Sementara itu, pantauan di lapangan, pekerja terlihat sibuk memburu tenggang waktu yang tersisa agar pengerjaan selesai tepat waktu. Ali, salah seorang pekerja ditemuai di lapangan mengatakan, tersisa lebih kurang dua bulan masa pengerjaan, ia optimis pengerjaan kelar tepat waktu.

"Kita ini pekerja di lapangan pak, sementara petinggi tidak di sini, ada di Pekanbaru.

 Bila item pengerjaan seperti baja ringan yang telah terpasang itu dalam kondisi miring, otomatis pemasangan atap tidak kita lakukan, namun pemasangan saat ini dalam proses," ungkap Ali, salah seorang pekerja di lapangan.***