Terobosan Menangkal Rendahnya Harga Karet

Bupati Rohul Gandeng Thailand dan Dr Ali

Bupati Rohul Gandeng Thailand dan Dr Ali

PASIR PENGARAIAN (riaumandiri.co)- Guna menangkal rendahnya harga komoditi getah karet dan sawit di tingkat petani, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, membuat terobosan baru pembudidayaan tanaman jangka panjang dan jangka pendek dengan bekerja sama dengan negara Thailand dan penemu pupuk Mikroba google, Dr. Ali.

Untuk jangka pendek, Pemkab Rokan Hulu, akan berupaya meningkatkan produksi usaha lain seperti pembudi daya palawija, kedelai, kacang tanah dan jagung dan hortikultura. Dalam pembudidayaan ini Pemkab akan menggandeng Dr Ali, untuk penggunaan pupuk Mikroba Google. Di mana, pupuk Mikroba Google tersebut mampu menghasilkan empat kali lipat produksi tanaman.

Terobosan ini dilakukan untuk membantu petani dalam menghadapi situasi harga getah karet yang hanya Rp4000 per kilogram. Dan upaya yang dilakukan yakni meningkatkan produksi usaha petani seperti palawija dan hortikultura. Komuditas ini pasarnya cukup bagus, konsumennya cukup terbuka dan untuk kecocokan tanaman sangat baik.

“Khusus untuk tanaman padi kita sudah menemukan penemuan pupuk yang bisa meningkatkan empat kali lipat produksinya, yaitu pupuk Mikroba Google yang ditemukan oleh Profesor Ali.

Kemarin kita sudah ekspos dan demo di salah satu lokasi. Nanti kita akan kerja sama untuk meningkatkan produksi pertanian kita untuk menambah penghasilan para petani,” terang Bupati Rohul H Achmad usai menghadiri Pekan Imunisasi Nasional, yang dilaksanakan di Kecamatan Rambah, Senin (8/3).

Selanjutnya upaya jangka panjang, lanjut Bupati Rohul, bergerak di bidang pembudidayaan tanaman kurma. Dalam budi daya kurma ini Pemkab telah mengundang penemu budi daya kurma asal negara Thailand beserta dua orang instrukturnya. Dan dalam waktu dekat, kurma tersebut akan diimpor dari Thailan ke Rokan Hulu.

“Di Negara Thailand, kurma ini hidup tumbuh dengan rasa yang manis. Antara Thailand dengan kita sama-sama terletak di khatulistiwa. Artinya, geografi sama. Curah hujannya sama, kemaraunya sama.

Kita sudah kesana untuk menyaksikan tanaman itu. Kemudian pakar dari Thailand juga sudah kita undang dan dua instruktur kita undang untuk pengembangan budidaya kurma ini dengan harapan mampu memperbaiki ekonomi masyarakat kita,” kata Bupati Achmad.

Diakui Bupati, budi daya tanaman kurma ini akan memberikan harapan baru kepada masyarakat. Di mana karet dan sawit akan geser lalu digantikan dengan kurma. Karena satu kilogram kurma harganya mencapai Rp150 ribu. Dibandingkan dengan harga getah kita yang hanya Rp4000 per kilogram. Kalau kurma ini sukses maka Rokan Hulu akan bangkit.(adv/humas)