Dewan akan Prioritaskan Anggaran

Pusat Janji Bantu Helikopter

Pusat Janji Bantu Helikopter

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Respon cepat ditunjukkan pemerintah pusat, setelah Riau menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan. Sejauh ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan siap membantu satu unit helikopter untuk keperluan water bombing alias bom air. Reaksi serupa juga datang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pusat
Sementara itu, respon juga datang dari DPRD Riau. Dalam hal ini, Dewan berjanji akan memprioritaskan anggaran untuk pencegahan Karhutla tersebut, dalam APBD Riau Perubahan tahun 2016. Sebelumnya, Dewan sempat mengusulkan anggaran pencegahan Karhutla dalam APBD murni 2016 sebesar Rp23 miliar. Namun hal itu tak direspon Pemprov Riau.

Terkait bantuan helikopter tersebut, dilontarkan Kepala BNPB, Willem Rampangilei, saat mengunjungi kebakaran lahan di Dumai dan Bengkalis, Selasa kemarin. Dikatakan, bantuan itu diberikan setelah Riau menetapkan status Siaga Darurat Karhutla, pada hari Senin lalu.

Ikut serta dalam kunjungan itu, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Ludewyk Pusung, Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman, Danrem 031/WB Brigjen Nurendi, Kapolda Riau Brigjen Dolly Bambang Hermawan dan sejumlah instansi terkait. Pemantauan dilakukan dengan menggunakan tiga helikopter.

Menurut Willem, selain bantuan helikopter, pihaknya juga akan menurunkan pesawat untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Bantuan tersebut diupayakan datang ke Riau dalam waktu dekat guna memodifikasi cuaca.

Menurut Willem Rampangilei kebakaran hutan dan lahan yang ada di Riau harus dipadamkan dalam waktu dekat. Ia menilai tidak perlu lagi ada kebakaran di Provinsi Riau dan harus dilakukan pencegahan dan penanggulangan yang maksimal.
"Tujuan kita hilangkan titik api segera, jangan sampai ada kebakaran lagi. Jangan sampai terulang seperti tahun lalu,"ujar Willem.

Willem juga memberikan apresiasi kepada Pemprov Riau dan Kabupaten yang cepat menetapkan status siaga darurat Karhutla. Dengan ditetapkannya status siaga darurat ini akan maksimal penanggulangan.

Untuk saat ini, pihaknya memang belum menambah personil untuk memadamkan kebakaran lahan di Riau, karena aset dan personil di Riau dinilai masih cukup. "Apabila kapasitas daerah tidak cukup baru akan diback up oleh pusat termasuk dari TNI dan Polri," jelasnya.

Ikut Bantu Heli
Sementara itu, dampak dari perseteruan antara Pangdam I Bukit Barisan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait penanganan kebakaran, ternyata membuahkan hasil yang positif bagi Riau. Karena baik TNI maupun Kehutanan akan mengerahkan kekuatan penuh ke Riau.

Kementerian LHK sendiri menurut Menterinya Siti Nurbaya akan mengirimkan helikopter untuk water bombing ke Riau. Helikopter itu disewa sendiri oleh KLHK dari Australia.

"Helikopter yang disewa KLHK akan ke Riau hari Rabu besok atau Kamis karena  masih menunggu datang  dari Australia. water bombing segera dilaksanakan hari Rabu atau Kamis," ujar Siti Nurbaya melalui Whatsupnya.

Selanjutnya menurut Siti Nurbaya, helikopter itu akan diletakkan di Pekanbaru untuk dijadikan sebagai transportasi melakukan patroli rutin memantau kondisi kebakaran yang terjadi di Riau. "Helikopter siap stanby di Pekanbaru akan digunakan untuk patroli,"jelas Siti Nurbaya.

Prioritaskan Anggaran
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman juga mengatakan pihaknya akan memprioritaskan anggaran mitigasi (pencegahan) Karhutla dalam APBD Perubahan tahun 2016 ini.

Ia mengaku, sempat kecewa karena Pemprov Riau menolak usulan Dewan tentang anggaran pencegahan Karhutla sebesar Rp23 miliar, dalam APBD murni. Dengan melihat kondisi saat ini, Dewan akan memasukannya lagi dalam APBD Perubahan 2016 dan APBD murni tahun 2017 mendatang.

"Sebenarnya, upaya pencegahan karlahut lebih baik dari upaya penanggulangan. Untuk itu  masyarakat harus diberikan pemahaman secara tepat, hal ini bisa dilakukan melalui program mitigasi dan pencegahan Karhutla. Anggaran ini juga bisa ditujukan untuk menggerakan  Babinsa agar bisa berkomunikasi langsung dengan masyarakat," ujarnya.

Pihaknya menilai, potensi Babinsa sangatlah besar dalam pencegahan Karhutla tersebut. Karena itu, Pemprov Riau sebaiknya mendukung dengan memberikan pendampingan dan tim patroli.

Dumai Bebas Api
Sementara itu, Kepala BPBD Dumai, Tengku Izmet, mengatakan, hingga Selasa sore kemarin, titik api di Dumai sudah bisa dipadamkan. Sebelumnya, tercatat ada 18 titik api di kawasan kota pelabuhan itu.

"Alhamdulillah, semua titik api sudah padam. Selain pemadaman secara maraton, juga dibantu cuaca dimana pada Selasa dini hari hujan turun. Hal demikian mempermudah kerja petugas di lapangan dalam memadamkan api," bebrnya.

Ia mengakui, pemadaman Karhutla di Kota Dumai memang diprioritaskan. Selain pemerintah yang dibantu aparat TNI/Polri, pihak swasta juga berkecimpung langsung di dalamnya.     


Sedangkan Kepala Bandara Pinang Kampai Dumai, Catur Hargowo, mengatakan, pihaknya juga merasa bersyukur karena kebakaran lahan di Dumai sudah teratasi, sehingga aktivitas di Bandara tidak terganggu. (nur, rud, zul, mg4)