Pemkab Dukung Pengoperasian Pabrik PT SPM

Stabilkan Harga TBS

Stabilkan Harga TBS

Bangkinang (riaumandiri.co)-Bupati Kampar H Jefry Noer berharap dengan beroperasinya pabrik pengolahan sawit dan turunannya di Kampar, dapat menstabilkan harga tandan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani.

Hal itu disampaikan Bupati saat menerima kunjungan dari perusahaan PT Sungai Pinang Malindo (SPM) di Bangkinang, Jumat (4/3).

PT SPM akan mendirikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan pengolahan turunannya terutama minyak goreng yang peletakan batu pertamanya telah diadakan pada peretengahan tahun 2015 kemarin.

Tidak menetunya harga TBS akhir-akhir ini membuat para petani sawit khususnya di Kabupaten Kampar dan Riau pada umumnya merasakan dampak ekonomi yang sangat kuat. Sebab, harga pasar sawit yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar di Riau dan diduga bermainnya para tengkulak dan ijon.

“Ke depan dengan beroperasinya pabrik pengolahan sawit dan turunannya ini kita dapat menstabilkan harga TBS dari petani dan koperasi yang ada di Kabupaten Kampar dan Riau pada umumnya,’’ungkap Bupati.

PT SPM yang berlokasi di Dusun Pematang Kulim Desa Pulau Birandang Kecamatan Kampar Timur tersebut nantinya diharapkan dapat memberikan perubahan ekonomi masyarakat yang ada di Kabupaten Kampar menjadi lebih baik dan mengurangi pengangguran. Jefry juga menjelaskan bahwa pabrik tersebut nantinya akan mengelola CPO menjadi minyak goreng.

Masyarakat Kabupaten Kampar nantinya mendapatkan harga sepesial untuk harga minyak goreng hasil dari pengelolahan PT SPM. “Oleh karena itu, mari kita sama sama mendukung pembangunan Pabrik Kelapa Sawit PT Sungai Pinang Malindo karena bertujuan untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat Kampar,’’ ucap Jefry didampingi Investor Malaysia Rizal.

Dengan beroperasinya pabrik PT SPM juga akan dapat menampung hasil sawit dari masayarakat dan koperasi.

Selain itu, tambah Jefry, Kampar akan melaksanakan kerja sama dengan petani sawit yang dinaungi  koperasi-koperasi yang ada, koperasi yang telah bekerja sama inilah yang akan mensuplai TBS  ke PKS Sungai Pinang Malindo.

Jefry menyebutkan bahwa saat ini para petani sawit dihantui oleh keberadaan tengkulak dan ijon. Ke depan hal ini tidak akan terjadi lagi karena para petani akan diberikan pinjaman dengan bekerja sama dengan Bank Riau Kepri sehingga perilaku tengkulak dan ijon yang menguasai harga TBS yang sering merugikan petani sawit dapat diminimalisir.

Pertemuan Bupati kemarin dihadiri oleh sejumlah pengusaha antara lain Neo Teck Siang, Saiful Shah Rani, Er Chew Chin, Neo San Aik dan Eddy, serta dihadiri juga oleh Asisten Ekbang dan Kesra Setda Kampar Nurbit, kepala SKPD terkait dan dari koperasi.(adv/humas)