TANGKAL KENAKALAN REMAJA

Pendidikan Moral dan Agama Harus Diperkuat

Pendidikan Moral dan Agama Harus Diperkuat

SELATPANJANG (riaumandiri.co)- Upaya menangkal kenakalan remaja yang menjurus ke hal-hal negatif kepada para kalangan pendidik di sekolah diminta agar melakukan penguatan pendidikan moral dan nilai-nilai agama.

Disarankan agar sekolah yang ada mulai dari jenjang terendah hingga ke perguruan tinggi, agar  senantiasa mendidik moral dan etika anak, sehingga anak hidup dalam kesopanan, bertata krama yang  santun.

Sehingga generasi muda kita ke depan menjadi generasi penerus yang memiliki nilai-nilai budaya tinggi serta beraklak baik. Dengan demikian mereka nantinya mampu penerus pembangunan dan generasi pemimpin yang mampu membawa bangsa dan negara kita ke arah yang lebih baik.

Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti H Iqaruddin, melalui Ery Suhairi, Kabag Humas Pemkab Meranti kepada Haluan Riau Kamis kemarin.

Dikatakan Ery, pendidikan moral  dan agama bagian yang tidak terpenting dalam membina karakter manusia. Terutama kalangan remaja dan para pelajar muda. Sehingga seseorang yang memiliki kemampuan akademis, harusnya diimbangi dengan kepemilikan moral dan akhlak yang tinggi. Dengan demikian ilmu yang diperolehnya nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.

Untuk itu lanjut Ery, kepada kalangan pendidik, baik secara institusi maupun kelembagaan juga secara pribadi, haruslah menanamkan  pendidikan moral dan ilmu agama yang cukup bagi para siswanya. Sehingga anak-anak tersebut akan tumbuh menjadi generasi yang berbobot, martabat, bermoral,dan memiliki ilmu sains serta teknologi tepat guna.

Untuk menangkal kehancuran itulah pendidikan moral dan nilai-nilai agama menjadi sebuah kebutuhan primer. Sebab ilmu agama dan nilai-nilai moral Pancasila akan menjadi benteng pertahanan bagi masa depan generasi muda kita tersebut.

Jadi, peran guru atau kalangan pendidik menjadi strategis untuk mengarahkan masa depan si anak ke arah yang lebih baik.

"Demikian juga peran orangtua di rumah tidak hanya sekadar menjadi figur panutan bagi si anak, melainkan juga harus bisa berperan sebagai teman atau sahabat yang mampu mendengarkan curhat dari anak itu sendiri,”ujar dia lagi.(jos)