Ramai-ramai Bangun Sekat Kanal

Ramai-ramai Bangun Sekat Kanal

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Pembangunan sekat kanal, diyakini sebagai salah satu upaya ampuh untuk mencegah terjadinya karhutla di Bumi Lancang Kuning. Dengan sekat kanal, diharapkan lahan gambut yang banyak tersebar di Riau, tetap dalam keadaan basah sehingga tidak mudah tersulut api.

Ramai-ramai
Sejauh ini, upaya pembangunan sekat kanal tersebut telah marak dilakukan di Riau. Sesuai tujuannya, sekat kanal tersebut dibangun di sejumlah daerah yang didominasi lahan gambut. Jumlahnya diperkirakan telah mencapai ribuan. Salah satu pelopor pembangunannya adalah jajaran TNI dan Polda Riau.

Seperti dituturkan Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, Senin (29/2), sejak Karhutla tahun lalu, seluruh Polres telah mulai melakukan pembangunan sekat kanal guna mencegah keringnya lahan gambut di musim kemarau.

"Rata-rata sudah 300-an sekat kanal yang sudah dibentuk oleh masing-masing Polres di Riau. Sampai saat ini, totalnya sudah sekitar tiga ribuan unit kanal telah dibangun aparat Kepolisian," sebutnya.
 
Pembuatan sekat kanal ini, sebut Guntur, dilakukan aparat kepolisian sebagai upaya preventif atau pencegahan. Selama ini kepolisian hanya terlihat aktif melakukan penindakan saat Karhutla terjadi. Namun untuk tahun ini, upaya pencegahan pun mulai dilakukan.

"Ini upaya preventif. Ini bentuk pencegahan kita. Jadi kepolisian tidak hanya bertugas melakukan penindakan," tegas Guntur.
 
Sekat kanal yang dibangun, lanjut Guntur, dilakukan di kawasan terdampak bencana Karhutla di Riau. Kawasan terbakar sudah dipetakan secara rinci, sehingga upaya pencegahan tahun ini sudah dilakukan sesuai rencana.

Pembangunan sekat kanal ini juga dilakukan aparat kepolisian bekerja sama dengan aparat lain dan peran serta masyarakat. "Jadi pembangunannya juga dilakukan secara bergotong royong," tambahnya.

Sebelumnya, upaya serupa juga telah dilakukan jajaran Korem 031/Wirabima. Seperti pembangunan sekat kanal di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis. Kawasan itu termasuk salah satu kawasan yang rawan terbakar ketika musim kemarau datang.

Upaya tersebut sekaligus menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo terkait upaya antisipasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Pembangunan sekat kanal tersebut bekerja sama dengan PT Bukit Batu Hutani Alam (BBHA), salah satu perusahaan mitra Sinarmas Forestry di Desa Tanjung Leban.

Pantauan di lokasi, sekat kanal yang panjangnya sekitar 6,5 kilometer dengan lebar rata-rata antara empat hingga lima meter. Sedangkan kedalaman kanal sekitar dua hingga tiga meter. Kanal yang dibangun TNI ini membelah kawasan perkebunan sawit dan lahan kosong.

Menurut Danrem 031/WB, Brigjen Nurendi, sekat kanal tersebut selesai dibangun dalam waktu 1,5 bulan. Pembangunan sekat kanal tersebut menggunakan ala berat dari PT BBHA dibantu Masyarakat Peduli Api (MPA) Kecamatan Bukit Batu. Anggota TNI juga terlibat langsung dalam membuat kanal sekat tersebut. Dengan fasilits itu, level ketinggian air bisa disetel sesuai dengan kebutuhan.

"Fungsi sekat ini untuk mengatur level air. Jadi saat musim hujan air tidak meluap ke pemukiman penduduk, sedangkan saat musim kemarau tidak terjadi kekeringan," ujarnya ketika itu,

Saat kemarau, air di dalam kanal bisa dimanfaatkan untuk membasahi lahan yang kering. Begitu juga jika terjadi kebakaran, air dalam kanal juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan pemadaman. (dod, dok)