Bupati Bertemu KKN Mahasiswa UIR

Ulas Pencapaian Kesuksesan

Ulas Pencapaian Kesuksesan

 

PASIR PENGARAIAN (HR)-Sekitar seratusan Mahasiswa Universitas Islam Riau yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Kabupaten Rokan Hulu, menggelar pertemuan dengan Bupati Rohul, Achmad, Senin (8/9), di aula Masjid Agung Madani Islamic Centre.
Pertemuan yang berlangsung beberapa jam tersebut saat itu dihadiri Wakil Bupati Rohul, Hafith Syukri dan seratusan mahasiswa UIR yang didampingi dosen. Pada pertemuan itu, Bupati Achmad membahas faktor-faktor mencapai kesuksesan dan kemakmuran suatu daerah. Antara lain amanah UU yang memberikan peluang putra daerah memimpin di daerahnya dan didukung sumber daya alam yang berlimpah. Menurutnya faktor inilah yang seharusnya mengantarkan daerah ini menjadi negeri yang makmur.
"Apa yang kita lihat saat ini berjalan sesuai yang diharapkan. Berarti manajemennya ada yang kurang. Syarat terpenuhi tetapi prakteknya belum tercapai. Artinya menajemennya perlu kita perbaiki. Orangnya mempunyai komitmen, kon sisten, dan namun eksen di lapangan tidak ada. Inilah yang perlu dibenahi,” ujar Achmad.
Dilanjutkan Achmad, untuk ke depan dibutuhkan kepemimpinan transformasional bukan kepemimpinan transaksional. Dijelaskannya pemimpin yang transformasional diartikan sebagai seseorang yang dapat menampilkan kepemimpinan yang efektif dengan hasil kerja yang lebih baik. Sementara pemimpin yang transaksional adalah pemimpin yang mengutamakan transaksi.
“Contohnya, ada sesuatu yang tidak diketahui, kalau saya datang dari masyarakat banyak kira-kira saya dapat. Nah ke depan ini, begitu kita harapkan pemimpin yang tranformasional. Apa untungnya kepemimpinan tranforsional, itu berkaitan dengan sistem pemerintahan yang kita anut ke depan yang disebut dengan e-Goverment. Kepemimpinan yang baik dan bersih,” jelas Bupati Rohul.
Ditambahkan Bupati Rohul, makna e-Goverment adalah kepemimpinan pemerintah yang efisiensi yang memiliki beberapa unsur kemajuan teknologi. Dimana jarak antara pejabat dan masyarakat tidak ada lagi. Artinya masyarakat bisa akses langsung ke Bupati, ke Walikota, dan ke Gubernur.
"Masyarakat punya peluang besar untuk mengakses kebutuhannya, untuk mengakses keluhannya, untuk mengakses apa yang tidak beres di pemerintahan secara langsung," ujar Bupati Achmad.
Dilanjutkannya, respon kepemimpinan. Bupati atau kepala daerah sebagai pemimpin harus meresponnya. "Artinya, kalau kamu mau disayang oleh rakyatmu berilah apa yang dibutuhkannya sebelum dia memintanya. Kadang-kadang dimintapun kadang tak datang juga. oleh sebab itu kepemimpinan yang e-Goverment itu, masyarakat pertama bisa akses kepemerintahan,” terang Bupati Rohul. (adv/hms)