Festival Tor-tor dan Lagu Mandailing

Disaksikan Ribuan Warga

Disaksikan Ribuan Warga

PASIRPENGARAIAN-Festival tor-tor dan lagu Mandailing yang digelar Gema Manata Rohul di Taman Kota Pasir Pengaraian  sejak Selasa (27/1) dipadati ribuan pengunjung,

Dijelaskan Ketua Umum Generasi Muda Mandailing Napituhuta (Gema Manata) Kabupaten Rohul, Suharman, yang juga sebagai Kabag Humas
Rohul, Sabtu (31/1) malam, Festival Tor-tor dan Lagu Mandailing, merupakan kegiatan perdana Gema Manata Kabupaten Rohul sejak berdiri 2013 lalu.

Ternyata festival tersebut sangat digemari oleh masyarakat. Festifal lagu Mandailing diikuti 90 peserta, sedangkan tor-tor  diikuti 12 grup.

Jumlah peserta, kata Suharman, sudah dibatasi. Ada beberapa kriteria yang diambil dalam festival ini, seperti untuk peserta Festival Lagu Mandailing usia dibatasi antara 15-30 tahun, ada lagu wajib dan pilihan.

Sementara untuk peserta festival Tor-tor jumlahnya minimal 13. Tor-tor ada dua, yakni tor-tor naposo bulung dan tor-tor sabe-sabe. Para pemenang tor-tor juga bisa ditampilkan di acara-acara lebih besar.

"Para pemenang Lagu Mandailing dan bisa merekam lagu-lagunya sendiri untuk dijual. Karena dia sudah punya nama," ungkap Suharman,
Yang sangat membanggakan, kata Suharman, festival yang digelar selama empat hari, penontonnya membludak. Setiap malamnya jumlah penonton mencapai 3.000 orang, bahkan lokasi taman kota yang cukup luas tersebut tidak cukup menampung penonton yang datang dari berbagai daerah.

Hal senada juga disampaikan sesepuh  adat Napituhuta,  Alijabar Nasution yang bergelar Sultan Nalobi Api. Diakuinya, dirinya sangat bangga melihat festival yang digelar para pemuda.

Dijelaskannya, kesenian dan budaya setiap suku merupakan aset daerah. Sebab itu, seni dan budaya yang sudah lama punah perlu dilestarikan kembali, karena itulah salah satu jalan untuk mempersatukan masyarakat.(yus)