Babat Areal Hutan

PT Rungu Dilaporkan ke Polisi

PT Rungu Dilaporkan ke Polisi

RENGAT(riaumandiri.co)-Dubalang Rajo Penghulu bersama tokoh adat dan warga lainnya di Desa Anak Talang Kecamatan Batang Cenaku, akhirnya membuat laporan resmi PT Runggu ke pihak kepolisian. Sebab, perusahaan yang diduga membabat areal di hutan kawasan dan hulu Sungai Tenaku tidak ada niat baik dengan masyarakat.

“Laporan resmi ini dibuat berdasarkan pertimbangan tokoh adat dan warga lainnya. Karena pertemuan yang dijadwalkan pada Senin (22/2), tidak digubris dan alat berat milik perusahaan sebagai jaminan sudah dijemput paksa dengan menggunakan preman,” ujar Dubalang Rajo Penghulu Muslim, didampingi Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) Pengurus Daerah (PD) Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) Kabupaten Inhu Abu Sanar, Rabu (24/2).

Disebutkannya, laporan tersebut disampaikan langsung kepada Mabes Polri dan ditembuskan kepada Polda Riau, Polres Inhu, Polsek Batang Cenaku. Kemudian laporan tersebut juga ditembuskan kepada Bupati Inhu, Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan serta instansi terkait lainnya.

Laporan tersebut berisi tentang aktivitas yang dilakukan  perusahaan di lahan sekitar Desa Anak Talang yang merupakan hutan kawasan. Selain itu juga, perambahan hutan yang dilakukan di hulu Sungai Tenaku. Bahkan lebih parahnya, perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan tersebut diduga tidak mengantongi izin.

Untuk itu, melalui laporan tersebut warga Desa Anak Talang meminta PT Runggu hengkang dari Desa Anak Talang. “Niat baik warga sudah ada dengan melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan. Namun pihak perusahaan belum ada niat baik,” ungkapnya.

Disebutkan, membuat warga tersingung perlakuan pihak perusahaan yang menggunakan preman dan dilengkapi senjata saat menjemput alat berat. Dimana alat berat tersebut sebelumnya ditahan sebagai jaminan untuk jadwal pertemuan yang disepakati. Dengan laporan tersebut harapnya, pihak yang memiliki kewenangan dapat menindak lanjutnya.

Sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat yakni, hutan di hulu sungai tak lagi digundul bersama hutan areal Bukit Betabuh.

Sementara itu, pihak PT Runggu yang dihubungi melalui Aloho, mengatakan areal yang ada digarap berdasarkan surat jual beli lahan melalui warga setempat. Ke depan, perusahaan juga berencana bermitra melalui koperasi. “Pekerjaan yang ada tidak hanya asal, perusahaan juga punya dasar dan silahkan saja dilaporkan,” ujarnya. (eka)