Penangkar Walet Harus Beri Pemasukan PAD

Penangkar Walet Harus Beri Pemasukan PAD

SELATPANJANG (riaumandiri.co)- Ribuan usaha penangkar burung Walet yang ada di berbagai tempat di Kepulauan Meranti, diharapkan bisa berkontribusi terhadap pemasukan pendapatan asli daerah (PAD).

Kalaupun Perda PAD-nya belum rampung dilakukan, tapi bisa saja mengikuti aturan yang ada yakni aturan pungutan atau retribusi yang ditetapkan pemerintahan sebelumnya.

"Sehingga usaha tersebut mampu memberikan kontribusi bagi pemasukan keuangan daerah,”ungkap Swandi warga Kelurahan Selatpanjang  Selatan kepada Haluan Riau, yang mengetahui keberadaan sarang burung walet yang cukup berpotensi khususnya di kota Selatpanjang.

Menurutnya, sungguh banyak usaha sarang burung tersebut yang selama ini belum berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Walaupun hasil yang didapatkan setiap kali panennya juga cukup besar.

Tapi kurangnya rasa kewajiban sebagai warga negara yang baik, sehingga umumnya para pengusaha burung walet itu masih saja kucing-kucingan maupun berlindung di balik ketidaktahuan pemerintah.

Untuk itu sangat diharapkan kepada para pemilik penangkaran burung walet hendaknya turut membantu upaya pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan.

Disebutkannya, usaha tersebut bisa sukses tidak semata-mata karena upaya dari pengusaha belaka. Bayangkan jika jalan belum terbentuk begitu juga sarana listrik dan terutama masalah keamanan yang kondusif.

Semua itu peran dari pemerintah. Sebab satu  komponen saja terhalang seperti keamanan misalnya maka apapun usaha yang dijalankan pengusaha tidak akan bisa berjalan lancar.

Jadi pengusaha harus menyadari bahwa ada peran besar pemerintah dalam mendukung kesuksesan para pengusaha. Untuk itu wajar kita semua memberikan kontribusi dari pungutan atau retribusi dari hasil usaha yang kita lakukan tersebut,”ajak Swandi lagi.

Ditambahkannya, sesuai aturan sebelumnya ketentuan Perda yakni sebesar 7,5 persen dari hasil yang didapatkan. Itu masih aturan dari Pemkab Bengkalis. Hanya saja hal ini juga dibutuhkan kejujuran.

Sebab banyak pengusaha sarang burung walet yang hanya melaporkan penghasilan beberapa ons saja setiap panen, walaupun yang diperoleh puluhhan kilo gram,”ungkap dia lagi.

"Untuk itu diharapkan peran pemerintah hendaknya semakin ditingkatkan sehingga daerah mendapatkan hasil yang lebih maksimal,”tambahya.(jos)