Kemendikbud Siapkan Aturan Penggunaan Gawai di Sekolah

Kemendikbud Siapkan Aturan Penggunaan Gawai di Sekolah

DEPOK (riaumandiri.co)- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyiapkan aturan penggunaan gawai di sekolah.

"Kemdikbud saat ini masih akan melakukan kajian dan "Focus Discussion Group" (FGD) dengan para pelaku pendidikan termasuk orang tua dan guru untuk melihat kesempatan dan risiko membolehkan siswa menggunakan gawai di sekolah," ujar Mendikbud dalam konferensi pers Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RPNK) di Depok, Jawa Barat, Minggu.

Dari kajian dan FGD itu nanti Kemdikbud akan bisa menyusun panduan bagi sekolah terkait penggunaan gawai, yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah.

Mendikbud mengatakan gawai sama seperti pisau bermata dua yang bisa membawa dampak positif dan negatif bagi siswa.

"Seperti juga teknologi lainnya, adalah pisau bermata dua. Ia bisa membawa manfaat sebagai media pembelajaran, namun juga dapat membawa dampak negatif," jelas dia.

Selain itu, juga banyak dampak negatif pemanfaatan gawai oleh siswa, tapi banyak juga contoh baik pemanfaatan gawai sebagai media pembelajaran.

"Penggunaan teknologi, termasuk gawai, bahkan dapat mengecilkan jurang kesenjangan segmen-segmen masyarakat marjinal."

Oleh karena itu, saat Presiden dan Mendikbud membicarakan soal ini dalam rapat terbatas tanggal 20 Januari 2016; dan arahan Presiden dalam ratas itu adalah mengkaji secara lengkap sebelum mengeluarkan kebijakan soal gawai di sekolah.

Serta jangan buru-buru mengeluarkan kebijakan tanpa pertimbangan semua konsekuensi secara yang matang.
"Yang perlu diingat juga, guru dan kepala sekolah adalah konduktor pembelajaran di dalam kelas dan sekolah. Mereka yang paling mengetahui secara pasti kondisi di tempatnya.  

Maka mereka perlu secara aktif menimbang dan menentukan kebijakan penggunaan gawai yang tepat bagi sekolah masing-masing, dengan kesempatan belajar dan keamanan anak sebagai bahan pertimbangan utama," papar dia. (ant/ara)