Peduli Banjir Buluh Cina

Jasa Raharja Salurkan Bantuan Sembako

Jasa Raharja Salurkan Bantuan Sembako

PEKANBARU (riaumandiri.co)- Sebagai bentuk kepedulian bagi korban banjir, PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Riau, menyalurkan bantuan sebanyak 400 paket sembako bagi masyarakat di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh Kepala Cabang Jasa Raharja Riau, Isman didampingi Kepala Bagian Administrasi Ery Harianyato, yang diterima Kepala Desa M Ralis, Jumat (19/2) di Kantor Desa Buluh Cina.

Dikatakan Isman, bantuan tersebut merupakan salah satu program bina lingkungan yang ada di Jasa Raharja. "Bantuan ini adalah bentuk partisipasi dan kepedulian antar sesama, khususnya bagi korban banjir. Yang telah mengalami banyaknya kerugian materil, sehingga melumpuhkan perekonomian masyarakat setempat," ujar Isman.

Dijelaskannya, dari 400 paket bantuan tersebut terdiri dari beras sebanyak 1 ton, telur sebanyak 300 butir, minyak goreng 200 kg dan juga 100 kaleng sarden. "Jadi total bantuan yang kita salurkan yakni sebesar Rp22.800.000 juta.

 Kita berharap bantuan yang diberikan bisa bermanfaat dan para korban bisa sabar menghadapi cobaan," pungkasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Desa Buluh Cina M Ralis menuturkan rasa terimakasihnya atas bantuan yang diberikan.

 Sejak 3 pekan dilanda banjir, diakuinya tahun ini merupakan bencana banjir terparah sejak 6 tahun terakhir.

Pasalnya, dalam 1 desa terdapat 451 KK/rumah dengan jumlah penduduk sebanyak 1.562 jiwa yang seluruhnya menjadi korban.

 "Seluruh rumah masyarakat tenggelam, ekonomi kami lumpuh. Dari musibah ini diperkirakann kerugian kami mencapai Rp1,6 M yang terdiri dari kerugian infrastruktur, ternak, kerusakan rumah dan peralatan serta rusaknya lahan sawit yang bila dihitung akan membutuhkan waktu lama untuk bisa pulih kembali," ujar Ralis.

Diakuinya, bencana banjir yang melanda desa tersebut disebabkan karena tingginya intensitas debit air. Sehinga mengharuskan PLN membuka 2 pintu waduk PlTa Koto Panjang.

"Memang sebelum terjadinya banjir, kita sudah diperingatkan oleh pihak PLN untuk berwaspada, karwna pintu akan dibuka. Makanya sebelum itu kita juga sudah mengumumkan kepada masyarakat,"ujar Ralis.

Hingga saat ini, lanjut Ralis, meski sudah air sudah menyusut, namun aktifitas masyarakat belum normal.

 "Hanya 70 persen masyarakat yang memberanikan diri untuk kembali kerumahnya. Sementara 30 persennya masih mengungsi. Begitupula halnya mata pencaharian masyarakat masih belum pulih, karena banyak keramba milik masyarakat yang ikut hanyut,"papar Ralis.

Oleh karena itu, kedepan Ralis berharap kepada donatur untuk bisa memberikan bantuan dalam bentuk pemuluhan ekonomi. "Hingga saat ini kita sudah mendapatkan sebanyak 43 donatur, dan dominan isinya sembako.

 Kita berharap akan ada yang membantu dalam meningkatkan perekonomian, seperti memberikan bantuan bibit ikan yang bisa digunakan untuk pengembangbiakan.

 Karena hampir 70 persen, masyarakat matapencahariannya nelayan," pungkasnya. (Nie)