Dewan Desak Bappeda Bangun Jembatan Ambruk

Korban Banjir Masih Bertahan di Tenda

Korban Banjir Masih Bertahan di Tenda

PASIR PENGARAIAN (riaumandiri.co)- Sekitar ratusan kepala keluarga yang bermukim di dusun Pelanduk, Kecamatan Kuntodarussalam, hingga Rabu (10/2) pukul 15.39 WIB masih berada di tenda pengungsian yang dibangun di dua tempat. Kondisi itu disebabkan karena akses menuju rumah kediaman mereka masih terputus pascabanjir beberapa waktu lalu.

Hal ini dibenarkan anggota DPRD Rohul dari Fraksi PDIP, Zulfahmi, Rabu (10/2).

“Secara kasat mata, banjir sudah surut. Namun, sebagian besar di antara warga masih ada yang bertahan di tenda pengungsian karena akses menuju rumah mereka terputus. Dan hingga kini belum yang berupaya melakukan perbaikan,” terangnya.

Putusnya tiga jembatan yang menghubungkan puluhan desa di Kecamatan Kuntodarussalam termasuk desa yang ada di Kecamatan Bonaidarussalam membuat daerah tersebut terisolir karena tidak bisa lagi berhubungan satu sama lain.

Pasalnya, jembatan yang putus pasca banjir itu merupakan satu-satunya jembatan penghubung antara Kecamatan Kuntodarussalama dengan puluhan desa.

“Pada rapat musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kecamatan Kuntodarussalam yang dilaksanakan pada Rabu (10/2) saya sudah titip pesan kepada Dinas PU melalui Bapeda, agar pembangunan jembatan tersebut disegerakan. Karena saat musrenbang, Dinas Bina Marga dan Pengairan tidak hadir. Mudah-mudahan aspirasi ini dapat diakomodir tahun ini juga,” kesal Zulfahmi.

Surut Di tempat terpisah, tokoh masyarakat Rokan IV Koto, H. Rosidi, mengaku banjir didaerahnya sudah surut. Ratusan kepala keluarga (KK) yang sempat mengungsi pada Selasa (9/2) pukul 10.00 WIB sudah pulang ke rumah kediaman masing-masing untuk membersihkan lumpur yang menggenangi rumah mereka.

“Kondisi air saat ini sudah surut. Dan seluruh warga yang sempat mengungsi sudah pulang ke rumah masing-masing. Alhamdulilah, banjir kali ini tidak ada korban jiwa, baik manusia maupun ternak. Yang ada hanya korban perasaan saja. Karena pasca banjir warga disibukan dengan membersihkan lumpur,” ujar H Rosidi.***