Pengusaha Ikan Asin Pariaman Merugi Akibat Cuaca

Pengusaha Ikan Asin Pariaman Merugi Akibat Cuaca

Pariaman (riaumandiri.co)- Sejumlah pengusaha ikan asin di Kota Pariaman merugi jutaan rupiah akibat cuaca buruk dan hujan yang terus terjadi beberapa hari terakhir.

Dasril (66), salah seorang pengusaha ikan asin di Pariaman, Selasa, mengatakan, puluhan kilogram ikan asin miliknya membusuk karena tidak bisa dijemur akibat hujan yang terus terjadi beberapa hari terakhir.

"Selama dua hari terakhir, usaha saya sudah merugi hingga Rp4 juta. Sebesar Rp2 juta untuk modal membeli ikan kepada nelayan, dan Rp2 juta untuk biaya operasional," jelasnya.

Ia mengatakan, untuk proses pengeringan sendiri setidaknya membutuhkan waktu selama dua hari untuk dijadikan ikan asin. Meskipun demikian, katanya, puluhan kilogram ikan asin yang sudah membusuk tersebut masih bisa dijual untuk bahan pelet dan makanan ternak.

Untuk setiap kilogramnya dijual sebesar Rp3.000 kepada pemilik keramba ikan dan peternak ayam yang ada di Kabupaten Padangpariaman.

"Biasanya kami men jual ikan asin ini ke Kota Bukittinggi, Padang, Payakumbuh, Padang Panjang, dan kepada pedagang ikan asin di Kota Pariaman sebesar Rp18 ribu perkilogramnya," ujar dia.

Selain cuaca yang kurang mendukung beberapa hari terakhir, ia juga mengeluhkan pasokan ikan dari nelayan mulai berkurang.

Biasanya, jika pasokan ikan mencukupi selama kurun waktu satu minggu pihaknya bisa menjemur hingga 120 keranjang ikan asin dengan omset mencapai Rp25 juta.

Namun selama satu minggu terakhir, usaha yang digelutinya tersebut hanya mampu meng hasilkan 15 keranjang ikan asin karena pasokan ikan yang semakin berkurang.

Sementara itu, Buyuang (51), salah seorang nelayan setempat mengatakan, pasokan ikan selama satu minggu terakhir memang jauh menurun akibat cuaca buruk yang terjadi.

"Kami tidak berani menangkap ikan ke laut karena cuaca yang buruk bisa membahayakan para nelayan," tambah dia.

Ia membenarkan selama ini hasil tangkapanya juga dijual kepada pengusaha ikan asin setempat, namun satu minggu terakhir produksi ikan berkurang drastis. (ant/ivi)