Aneh, Listrik Berulang Kali Hidup dan Mati

Aneh, Listrik Berulang Kali Hidup dan Mati

PASIR PENGARAIAN (riaumandiri.co)- Hal yang unik kembali terjadi di wilayah Kabupaten Rokan Hulu. Sekitar pukul 5.00 WIB, Jumat (5/2) hanya dalam tempo 20 menit listrik milik PLN di Rohul hidup mati. Kondisi ini berlangsung hingga beberapa kali.

Eki (23) warga Pasir Pengaraian kepada Haluan, Jumat (5/2) siang. Kejadian hidup mati hidup mati listrik di Pasir Pengaraian sempat membuat keluarganya ketakutan. Apalagi hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Jelasnya, kondisi itu terjadi dalam hitungan beberapa detik.

Menurut Eki, pemadaman listrik yang terjadi pada subuh Jumat, sempat membuat dirinya berteriak dan berlari menghampiri meteran listrik milik keluarganya untuk mematikan stok kontak sebagai antispasi menghindari korsleting atau bahkan kebakaran serta kerusakan pada peralatan elektronik milik keluarganya.
“Pada subuh itu saya kaget bercampur takut.

 Tanpa sadar, saya berlari menghampiri meteran KWH sambil berteriak. Apa listrik ‘ni! seperti lampu disko saja. Kalau begini bisa terjadi kebakaran,” ungkap Eki, yang diamini Riswan, tetangganya.

Di tempat terpisah, Ketua Fraksi Nurani Sejahtera dari Partai Hanura, DPRD Rohu, Arisman, mengaku cukup prihatin melihat kondisi listrik di Kabupaten Rokan Hulu, terutama yang terjadi pada Jumat itu.

Menurutnya jika hal ini dibiarkan secara terus menerus jelas akan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat.

Oleh seba itu, politisi dari Partai Hanura ini mendesak manajemen PLN Riau, Kepri, agar turun ke Kabupaten Rokan Hulu, untuk membenahi perlistrikan yang ada. Karena pemadaman listrik secara mendadak yang terjadi bisa memicu kebakaran dan kerusakan terhadap peralatan elektronik masyarakat seperti kulkas, televisi dan lainnya.

“Kita mendesak manajemen PLN wilayah Riau, Kepri, supaya turun ke Rohul, untuk memantau sekaligus membenahi, kenapa pemadaman mendadak ini sering terjadi. Kemarin musim kemarau tak masalah lah, sekarang musim hujan tetap saja mati mendadak.
Ini perlu dipertanyakan. Karena bisa mengancam keselamatan masyarakat,” ujar Arisman, kecewa.(gus)