Duel Perebutan Tahta

Duel Perebutan Tahta

MANCHESTER (riaumandiri.co)-Manchester City akan menjalani pertandingan table toppers atau perebutan tahta puncak klasemen sementara melawan Leicester City, pada matchday 25 Premier League, Sabtu (6/2) di Etihad Stadium Manchester.

Pertandingan ini memang table toppers yang sesungguhnya,
Duel
antara pemuncak dan penghuni
 peringkat dua klasemen. Jika City menang, maka tahta Leicester diambil alih oleh City.
 Wajar jika banyak yang menyebut bahwa laga ini akan memiliki peran besar dalam menentukan juara Premier Legue musim ini.

Laga ini juga menjadi lebih menarik dengan bumbu situasi internal Manchester City saat ini. Manuel Pellegrini sudah dipastikan akan pergi dan posisinya akan digantikan oleh Josep Guardiola.

Pellegrini bisa bernafas lega karena Sergio Aguero sudah benar-benar pulih dan menemukan ketajamannya lagi. 12 gol dalam 10 pertandingan merupakan bukti betapa tajamnya penyerang asal Argentina itu.

Namun Pellegrini masih belum bisa memainkan pilar lainnya seperti Samir Nasri, Eliquim Mangala, Wilfried Bony dan Kevin De Bruyne yang masih didera cedera. Vincent Kompany, Jesus Navas dan Fabian Delph juga masih belum sepenuhnya fit atau mengalami masalah ringan.

Performa City juga tengah mengkilap saat ini. Mereka tak terkalahkan dalam tujuh laga terakhir. Namun mereka tak boleh terbuai dengan catatan itu mengingat Leicester sudah berkali-kali membuktikan kekuatan mereka saat berlaga melawan tim besar.

City memiliki rekor kandang terbaik di Premier League, tapi Leicester punya rekor tandang terbaik. Leicester juga cuma kalah dua kali musim ini.

Claudio Ranieri bisa memainkan semua pemain terbaiknya dalam pertandingan nanti. Jeffrey Schlupp, Matthew James dan David Amartey tak bisa bermain karena cedera, tapi mereka bukan pemain kunci bagi The Foxes.

Leicester masih akan mengandalkan tiga pemain terbaiknya musim ini; Jamie Vardy, Riyad Mahrez dan N'Golo Kante. Meski menjadi juara bukan target utama Leicester, namun mereka tentu tak akan berhenti mengejarnya sepanjang masih ada kesempatan.

Duel Aguero vs Vardy

Duel antara Manchester City dengan Leicester City turut menghadapkan dua pemain tersubur di masing-masing tim--Sergio Aguero dan Jamie Vardy. Partai nanti pun akan jadi adu tajam keduanya.

Vardy saat ini menjadi topskorer sementara Premier League dengan 18 gol sampai dengan 24 pekan. Sementara itu Aguero, yang sempat diganggu cedera, sejauh ini telah mengoleksi 13 gol.

Sejak tiba ke Inggris dari Atletico Madrid pada 4,5 tahun lalu, Aguero menjadi sosok yang tidak asing dengan posisi-posisi atas daftar pencetak gol terbanyak. Musim lalu pemain Argentina 27 tahun itu bahkan menjadi topskorer Premier League dengan 26 gol, menggungguli Harry Kane dari Tottenham Hotspur yang mencetak 21 gol.

Vardy sendiri, menariknya, baru menjalani debut di Premier League pada Agustus 2014. Keberadaan penyerang 29 tahun itu di posisi teratas daftar pemain tersubur untuk sementara, cukup di luar dugaan. Apalagi dalam lajunya tersebut, ia sempat mencetak gol dalam 11 laga beruntun Premier League, memecahkan rekor Ruud van Nistelrooy.

"Jamie Vardy dan Harry Kane ada di level yang sama dengan Aguero," ucap Manajer Spurs Mauricio Pochettino pada tengah pekan.

Pun demikian, Manajer Leicester Claudio Ranieri masih merendah dengan menyatakan bahwa Vardy belumlah pada level yang sama dengan Aguero, setidaknya dalam hal konsistensi bikin gol setiap musimnya. "Sergio Aguero setiap tahun. Jamie baru satu," katanya di talkSPORT.

"Jamie sedang bermain dengan baik dan ia bekerja sama dengan amat bagus dengan rekan-rekan setimnya. Tapi ia masih harus terus memoles kemampuan," lanjut Ranieri.

Pada tengah pekan Vardy dan Aguero juga sama-sama menjadi penentu kemenangan timnya; Vardy lewat dua golnya buat Leicester dalam kemenangan 2-0 atas Liverpool, sedangkan Aguero mencetak satu-satunya City dalam kemenangan 1-0 atas Sunderland.

Ranieri mewaspadai The Citizens yang mempunyai banyak pemain top dan sekelas tukang sihir. Ranieri yang menjadi manajer Leicester meminta anak asuhnya lebih berhati-hati menghadapi City. Sebab, City sudah berulang kali mendiami posisi puncak. Musim ini pun komposisi pemain mereka tak mengalami banyak perubahan.

"Setiap pertandingan menjadi ujian besar buat kami. Bukan soal siapa yang akan jadi lawan kami tapi bagaimana cara bermainnya," kata Ranieri seperti dikutip Four Four Two.

"Fans kami biarlah melanjutkan mimpinya. Itulah yang kami inginkan. Kami tahu itu akan menjadi pertandingan yang berat tapi mulai periode sekarang yang tersisa memang hanya pertandingan yang berat," ujarnya.

Manchester City mewaspadai benar potensi ancaman dari Jamie Vardy walaupun ada keyakinan penyerang Leicester itu akan bisa diredam saat kedua tim berhadapan di akhir pekan. (dtc/ssc/pep)