Pangkalan Kerinci Terbanyak

Penderita DBD Capai 21 Orang

Penderita DBD Capai 21 Orang

Pangkalan Kerinci (riaumandiri.co)-Memasuki tahun 2016 hingga Rabu (3/2) kemarin tercatat sebanyak 21 warga Kabupaten Pelalawan terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari jumlah korban sebanyak itu tercatat korban yang paling banyak terdapat di Kecamatan Pangkalan Kerinci sebanyak 12 kasus.

Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Pelalwan, dr Endid R Pratiknyo  melalui Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyelamatan Lingkungan (P2PL) Khairul kepada wartawan, Rabu (3/2).

Menurutnya, pihak Diskes terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap para pasien korban DBD, baik di 13 puskesmas yang ada di 12 Kecamatan, RSUD Selasih dan Rumah Sakit Swasta yang ada di Pelalawan.

"Alhmamdulillah semua pasien yang terserang DBD sudah diatasi dengan perawatan dan pengobatan yang intensif.Pasien DBD tergolong masih bisa diatasi dan tidak tergolong parah. 21 kasus DBD terdapat di 4 Kecamatan yakni Kerumutan 2 kasus, Langgam 6 kasus, Bandar Seikijang 1 kasus, Pangkalan Kerinci 12 kasus. Seluruh kasus DBD hingga saat ini berjumlah 21 kasus," ungkapnya.

Pihak Diskes Pelalawan,sambung Khairul, mengantisipasi agar kondisi rawan DBD saat ini tidak mencapai ditetapkannya Kondisi Luar Biasa (KLB) seperti tahun 2011 lalu akibat meninggalnya korban DBD di Kecamatan Langgam.

"Kita berharap masyarakat pro aktif untuk membawa keluarganya yang terserang penyakit seperti demam, panas tinggi, pilek dan lainnya ke puskesmas atau rumah sakit. Diskes juga sudah menginstruksikan seluruh puskesmas untuk tetap siaga 1x24 jam," paparnya.

Ditambahkan Khairul, menyikapi banyaknya penderita kasus DBD ini, Bupati Pelalawan melalui Diskes melakukan fogging di Kecamatan yang direkomendasikan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi korban terjangkit Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aeides Aegepty.

Dikatakan Khairul, warga diminta kembali ke pola hidup sehat dan gotong royong. Terutama sekali gerakan 3 M plus yakni menguras, menutup dan mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Sedangkan plus yakni antisipasi seperti menggunakan loution anti nyamuk, racun nyamuk atau menggunakan kelambu," tutupnya. (pen)