Presiden Setuju Pembangunan Trase Trans Sumatera

Tahap Awal, Rantau Prapat- Duri-Dumai 241 Km

Tahap Awal, Rantau Prapat- Duri-Dumai 241 Km

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Presiden Joko Widodo, telah menyetujui pembangunan jalur rel kereta api Trans Sumatera. Sebagai tindak lanjutnya, Kementerian Perhubungan telah memulai proses pembangunan fisik rel, sejak 18 Januari lalu.

Tahap Awal menurut Kepala Dinas Perhubungan Riau, Rahmad Rahim, untuk tahap awal, jalur rel kereta api yang akan dibangun mencapai 241 kilometer. Pembangunannya dimulai dari Rantau Prapat di Sumatera Utara menuju Kota Duri dan berlanjut ke Kota Dumai.

Terkait hal ini, Kemenhub telah menerbitkan SK dengan nomor KP 666 Tahun 2015, tentang Penetapan Trase Rel Kereta Api Trans Sumatera tahap awal.

"Inilah yang kita tunggu-tunggu, SK dari Kemenhub. Untuk tahap awal penetapan trase rel yakni dari Sumatera Utara, tepatnya Rantau Prapat, lanjut ke Duri, dan Kota Dumai," ujar Rahmad Rahim, usai rapat bersama Balai Teknik Perkeretaapaian Wilayah Sumatera Bagian Utara dan Badan Pertanahan Nasional (BPN), Jumat (29/1).

Dijelaskannya,  untuk tahap awal, dokumen perencanan lahan yang akan dibebaskan untuk wilayah Riau sepanjang 24 kilometer. Sedangkan untuk di Dumai, lokasinya dikonsentrasikan di Bukit Kapur, dengan lahan seluas 143 hektare yang terdiri dari 578 persil bidang tanah.

"Setelah penetapan trase dari Kemenhub itu, selanjutnya nanti akan ada penetapa SK tim persiapan untuk menyusun draf penetapan lokasi oleh Gubernur, yang akan bekerja selama 14 hari. Lalu hasil dari kerja tim itu, nanti diserahkan ke BPN untuk dilakukan penghitungan pembebasan lahan," ungkapnya.

Berapa harga pembebasan lahan yang telah ditetapkan oleh tim, menjadi tugas dari BPN yang menghitungnya, sesuai dengan peraturan harga pembebasan lahan dari Pemerintah. Pembayaran sepenuhnya dibayarkan Kementerian Perhubungan, melalui dana APBN.

"Jadi sebelum pembebasan lahan, dilakukan dulu sosialisasi kepada masyarakat yang lahannya dilalui rel. Seluruh biayanya ditanggung dari APBN, kita hanya sebagai pendamping. Karena proyek trans Sumatrea ini sudah masuk dalam Prolegnas," tambahnya.

Disingung kapan akan dimulai groundbreaking jalur Trans Sumatra ini, Rahmad Rahim belum mau memastikan kapan akan dimulai. Namun dari jadwal pada bulan Maret 2016 ini. Sedangkan untuk penyelesaian pembangunannya juga ditargetkan tahun 2016 ini.

"Saya tidak bisa memastikan kapan, karena kalau Presiden itu setahu saya, sudah ada tampak pengerjaannya baru beliau mau grounbreaking. Kita tunggu saja dalam satu dua bulan ini," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, untuk Prolegnas pemerintah pusat di tahun 2016 ini jalur Trans Sumatera masuk dalam proyek strategis. Direncanakan total panjang jalur Trans Sumatera mencapai 561 kilometer, mulai dari Sumut, Riau dan Sumatera Barat. (nur)