Pegawai Harus Jadi Cermin Jaga Budaya Bersih

Pegawai Harus Jadi Cermin Jaga Budaya Bersih

BENGKALIS  (riaumandiri.co)-Menjaga lingkungan agar tetap bersih, indah dan tertib merupakan tanggung jawab semua orang, tidak terkecuali pegawai lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

Oleh karena itu, pegawai harus menjadi cermin bagi masyarakat agar selalu menjaga budaya bersih, indah dan tertib.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkalis, H Burhanuddin saat memimpin rapat koordinasi (rakor) terkait Ketertiban, Kebersihan, Keindahan (K3) di lantai II kantor Bupati Bengkalis, Rabu (27/1).

Rakor tersebut, juga dihadiri sejumlah SKPD seperti Dinas Tata Kota Tata Ruang dan Pemukiman, Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan, Badan Lingkungan Hidup, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pertambangan dan Energi, Badan Kesbangpol, BPMPD, Camat Bengkalis, dan stake holder terkait seperti PLN, PDAM dan Telkomsel.

Dikatakan Sekda, tanggung jawab K3 adalah tanggung jawab kita semua, dan tidak akan terwujud tanpa adanya komitmen pemerintah daerah, serta peran serta aktif dari seluruh elemen masyarakat.

"Selama ini banyak keluhan mengenai K3 di kota Bengkalis. Mulai sekarang sudah seharusnya kita bersungguh-sungguh untuk membenahinya, tak terkecuali pegawai lingkup Pemkab Bengkalis juga harus menjadi contoh untuk memacu partisipasi masyarakat," katanya.

Salah satu keluhan K3, sebut Burhanuddin misalnya sampah. Masih saja ada masyarakat yang membuang sampah sembarang walaupun sudah diperingati.

"Masyarakat menganggap bahwa membuang sampah sembarangan ini bukan merupakan suatu hal yang salah dan wajar untuk dilakukan. Masyarakat juga kadang beranggapan masih ada petugas kebersihan yang akan membersihkan sampah tersebut," ujar Sekda.

Hal lainnya yang menjadi catatan Sekda agar secepatnya ditindaklanjuti adalah semerawutnya jaringan kabel listrik PLN, tumpukan kabel telepon dan kabel televisi jaringan (TV kabel).
Banyaknya kabel yang melintas dan bertumpukkan di jalan protokol dan lingkungan telah mengurangi estetika kota karena tidak nyaman dilihat. (adv/humas)