Antisipasi Karlahut Sedini Mungkin

PT LIH Gelar Pelatihan dan Sosialisasi Karlahut

PT LIH Gelar Pelatihan dan Sosialisasi Karlahut

Pangkalan Kuras (HR)- Belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, karena dianggap Lalai dalam melakukan upaya penanganan kebakaran Lahan dan Hutan di areal konsesi HGU nya, PT Langgam Inti Hibrido (PT LIH) Terpaksa harus menanggung resikonyo yakni pembekuan izin operasional perusahaannya oleh Kementrian Lingkungan Hidup ditambah juga dengan harus menjalani proses hukum yang berlaku.

Selain harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya, saat ini PT LIH harus menanggung beban miliaran rupiah untuk menggaji karyawannya yang sudah berjalan 4 bulan walau sampai saat ini mereka tidak ada aktifitas produksi.
 
Namun demikian pihak manajemen mengakui kesalahan mereka dan berupaya akan  memperbaiki kesalahan sebelumnya supaya tidak terjadi lagi kebakaran lahan yang berdampak rusaknya lingkungan.

Tak ingin pengalaman pahit tersebut terulang lagi, walau setiap tahunnya selalu di gelar, kali ini PT LIH pada Selasa (26/1) kemarin di aula kantor pabrik menggelar kegiatan Pelatihan Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan oleh Manggala Agni yang di ikuti oleh Tim pemadam kebakaran dari perusahaan sekaligus untuk meningkatkan kompetensi.

Dalam acara pelatihan ini, Pihak perusahaan mengundang seluruh komponen masyarakat, mulai dari seluruh kepala desa dari 6 desa sekitar perusahaan, TNI/Polri, Dishutbun dan BLH kabupaten Pelalawan serta tim pemadam kebakaran Manggala Agni serta 40 orang perwakilan tim Pemadam dari PT LIH yang siap mendapat Pelatihan.

Kepada peserta mewakili Perusahaan Rafles selaku SME PT LIH menyampaikan pelatihan yang mereka gelar tersebut merupakan bukan sekedar pelatihan pemberian penanganan pencegahan kebakaran hutan dan lahan saja."Dalam pelatihan kali ini dirinya atas nama perusahaan karena hal ini melibatkan semua komponen masyarakat maka harus ada kerja sama semua pihak baik terhadap pencegahaannya maupun penanganan pemadaman kebakarannya kalau sudah terjadi kebakaran," katanya.

Rafles juga mengatakan untuk penanganan karhutla yang dibebankan kepada pihak perusahaan saja sangatlah tak mungkin, artinya untuk masalah karhutla mulai dari pencegahan sampai penanganannya harus dilakukan secara bersama-sama dengan masyarakat.

"Kita semua dengan masyarakat harus bersama-sama bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan sebagai wujud kepedulian kita untuk menjaga lingkungan, dan kalau memang terjadi kebakaran maka harus dilakukan upaya padamkan sedini mungkin," harapnya.

Ketika disinggung soal kesiapan perusahaan dalam menangani persoalan Karhutla ke depan, Rafles mengatakan saat ini perusahaan selain memiliki peralatan pemadam kebakaran, mereka juga sudah menjalin kerja sama dengan aparatur baik TNI/Polri, serta warga 6 desa di sekitar areal perusahaan dan menyiapkan tim pemadam kebakaran sebanyak 30 orang setiap avdeling yang siap siaga setiap saat.

Menyikapi kerjasama perusahaan, Carles selaku kepala Desa Kemang kecamatan Pangkalan Kuras mewakili kepala desa lainnya, mengatakan apa yang dilakukan PT LIH saat ini dalam menangani Karhutla dinilai sudah cukup persiapan. "Masyarakat juga sudah komit men dalam menangani permasalahan Karhutla di wilayahnya masing-masing karena mereka sadar bahwa Karhutla  menjadi tanggung jawab bersama," ungkap Carles.(pen)