Berbahan Bakar Limbah Cair Sawit

PLT Biogas 2 MW Diresmikan

PLT Biogas 2 MW Diresmikan

PANGKALANKERINCI (HR)-Guna mempercepat pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) Direktur Jendral Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Rida Muliyana Sabtu (23/1) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) berbasis limbah cair kelapa sawit (POME) dengan kapasitas 2 Mega Wats (MW) Asian Agri atau induk dari PT Indosawit Subur PMKS Ukui Satu, Pelalawan.

Mewakil Menteri ESDM, Rida Mulyana pada kesempatan tersebut memberikan apreasisasi yang positif kepada Asian Agri. Menurutnya, pembangunan PLTBg ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan potensi limbah pertanian yang terbesar di seluruh provinsi di Indonesia yang dapat menjadi solusi bagi daerah-daerah yang sampai saat ini belum bisa mendapatkan akses listrik PLN dan tidak memungkinkan untuk ditarik jaringan listrik PLN.

Selain itu kata dia, PLTBg berbasis limbah cair sawit ini memiliki beberapa kelebihan. Antara lain, dapat beroperasi 24 jam, stabil, dapat di andalkan dan tidak terpengaruh oleh faktor cuaca, ramah lingkungan, limbah padat dari pabrik kelapa sawit dapat dijadikan pupuk, listrik yang dihasilkan dari biogas ini relatif murah dibandingkan dengan teknologi listrik berbasis BBM berupa genset diesel atau PLTD.

Terlebih lagi katanya, Riau merupakan daerah yang dikenal sebagai provinsi penghasil energi terbesar di Indonesia, meliputi minyak bumi, gas bumi dan kelapa sawit. Memasuki tahun 2016, Riau memilki ratio elektrifikasi sebesar 66,87 persen, sedangkan kabupaten Pelalawan sebesar 62,98 perseb. Saat ini, Indonesia memiliki luas kebun sawit terbesar di dunia yakni 9,27 juta hektar.

Bahkan menurutnya angka ini melebihi luas sawah 8,09 juta hektar. Menurut data BPS pada tahun 2013 luas lahan perkebunan kelapa sawit di Riau, mencapai 2,2 juta hektar dan berpotensi menghasilkan 6,5 juta ton minyak sawit pertahun dan limbah cair 16,25 juta meter kubik limbah cair. Jika dimaksimalkan pengolahannya, limbah sawit tersebut berpotensi menghasilkan 90 MW listrik, mampu mengurangi emisi sebesar 568 ribu ton CO2 pertahun.

Sepanjang tahun 2013-2014 Ditjen EBTKE telah melakukan pembangunan 3 pilot projek PLTBg POME yakni, PLTBg Pagar Merbau dan Kwala Sawit di Sumatra Utara yang on grid ke jaringan PLN, serta PLTBg POME Rokan Hulu yabg beroperasi secara off grid dan telah melistriki hingga 2000 rumah tangga. Ketiganya masih beroperasi hingga saat ini.

"Pembangunan pilot project tersebut diharapkan, menjadi inspirasi pihak-pihak lain terutama swasta untuk berinvestasi dalam pembangunaan waste to energy. Seperti apa yang telah dilakukan oleh Asian Agri pada hari ini," tandas Rida.

Sementara itu Feddy Widjaya, selaku pejabat Asian Agri, menyebutkan, pembangunan PLTBg Indosawit Subur merupakan PLTBg yang kelimanya, di grup Asian Agri. Masing-masing untuk satu PLTBg, menelan biaya 4,7 juta dollar dengan kapasitas 2 mega watts.

Untuk PLTBg, Indosawit Subur di Ukui ini, pihak bakal memakai untuk kebutuhan internal dari 2 MW yang dihasilkan, sebanyak 0,5 persen. Artinya, sisa 1,5 persen bisa di distribusikan untuk masyarakat melalui PLN.(rtc/yuk)