Harapan Baru untuk Pemimpin Baru

Harapan Baru untuk Pemimpin Baru

Pilkada serentak 9 Desember lalu sukses digelar di tanah air. Tak terkecuali di Riau. Helat lima tahunan tersebut menghasilkan pemimpin dan harapan baru bagi masyarakat.

Meski dikatakan sebagai daerah paling rawan, namun kota sebagai satu-satunya daerah tersukses menggelar Pilakada serentak, tanpa gangguan Kamtibmas serta gugatan. Menempatkan pasangan nomor urut dua atas nama Zulkifli AS dan Eko Suharjo sebagai pemenang. Jika tak ada aral melintang, kemungkinan masyarakat di wilayah pesisir Riau itu akan memiliki walikota baru secara resmi mulai akhir Januari 2016. Berbagai pihak sudah berupaya agar pelantikan pemimpin baru tersebut sesuai jadwal dan tepat waktu.

Informasi terakhir berkas pengajuan pelantikan tersebut sudah diajukan ke Gubri seterusnya dilanjutkan ke Kemendagri. Tidak itu saja, dari pihak pemenang pun berupaya melobi ke Pusat, agar pelantikan Zulkifli As dan Eko Suharjo dapat dilakukan secepatnya. "Saya sedang berada di Jakarta, mengurus pelantikan Zul As agar dapat dilakukan secepatnya," ungkap salah seorang tim pemenang pasangan tersebut yang enggan disebutkan nama.

Terlepas dari semua itu, yang jelas masyarakat di Kota Dumai bakal memiliki Walikota baru yang menang di Pilkada serentak 9 Desember 2015 silam. Harapan baru pun muncul dengan harapan dapat lebih baik dari sebelumnya. Sesuai program yang diusung mantan Walikota Dumai periode 205-2010 itu, yakni menuntaskan proyek air bersih, penanganan banjir, perbaikan infrastruktur jalan meningkatkan taraf hidup serta mengurangi angka pengangguran, yang menjadi harapan baru masyarakat.

Dalam beberapa kesempatan, Zulkifli As mengatakan ia berupaya mensikronkan porsi APBD 2016 dengan program yang diusungnya. Sehingga, apa yang menjadi harapan masyarakat dapat diwujudkan.

Bagi masyarakat, Zul yang dikenal dengan 'si mata biru' itu, cukup peduli dalam pembangunan SDM. Karena, pembangunan SDM tersebut berguna kebutuhan jangka panjang. Termasuk dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa.  

Harapan masyarakat tentulah tak terlalu muluk. Hal tersebut dapat tercapai jika pemimpin baru tak mencampurkan adukan antara politik dengan sektor pendidikan. Tempatkan orang-orang yang profesional menangani sektor pendidikan, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai. ***