Bupati Sidak Kantor Disnaker Bengkalis di Duri

Bupati Sidak Kantor Disnaker Bengkalis di Duri

DURI (HR)- Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh mengadakan inspeksi mendadak  ke kantor Disnaker Bengkalis di Jalan Pipa Air Bersih Duri, Kamis (29/1). Selain mengakomodir berbagai persoalan perburuhan yang terjadi di Bengkalis umumnya dan Duri khususnya, bupati juga berkeliling melihat sarana dan prasarana yang ada di areal kantor Disnaker itu.

Ikut dalam sidak itu, asisten II Setdakab Bengkalis, Heri Indra Putra, Ketua Komisi I Adihan serta sejumlah staf.
Sidak diterima langsung oleh Kadis Naker, H Ridwan Yazid, bersama Seketaris Kasmarni.

Kepada Kadis, bupati menegaskan, agar mendata  perusahaan yang adi Bengkalis sehingga tahu keberadaannya.

"Data harus siap. Data perusahaan itu. Apakah jelas keberadaannya. Liar atau siluman. Kalau belum jelas, segera surati,"ujar Bupati diruang kerja Kadis.

Bupati juga minta agar Kadis menegakkan aturan sesuai dengan aturan dan berlaku adik terhadai buruh dan perusahaan.
Terkait penegasan ini, Ridwan Yazid menjelaskanpihaknya sudah melakukan pendataan perusahaan dan sudah pula menangani persoalan perburuhan. Termasuk persoalan buruh dengan 8 perusahaan di Duri.

"Hasil pertemuan 8 perusahaan secara administrasi sudah dilakukan. Proses penyidikan sudah kita lakukan. Hanya saja ada unsur politik karena komisi 1 sudah masuk,"jelasnya.

Kadis Naker Meradang

Sementara,ada pemandangan  tak lazim yang terjadi saat Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh melakukan sidak ke kantor Disnaker Bengkalis di Duri, Kamis (29/1). Saat bupati tengah wawancara dengan sejumlah wartawan Harian di ruangan Balai Latihan Kerja, tiba-tiba Kadis Naker Bengkalis, H Ridwan Yazid,  tak bisa mengendalikan emosi. Ridwan Yazid meradang mendengar pertanyaan wartawan yang ditujukan  ke Bupati terkait pelaporan kasusnya ke Polda Riau.

"Kau tanya apa tadi. Kejahatan apa yang kau maksud,"ujar Ridwan yang melangkah mendekati wartawan yang tengah mendengarkan penjelasan bupati.

Bupati Herliyan pun berusaha menenangkan Kadis yang tak bisa menahan emosi itu. Bupati memegang badan Kadis agar bisa menenangkan diri. (sus)