PEKANBARU (HR)-Kasus penderita Demam Berdarah semakin menghawatirkan. Dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dalam pekan ini, sudah ada 36 warga Pekanbaru yang terserang DBD. Sementara itu, Kecamatan Tampan disebut sebagai daerah paling endemis DBD.

"Hingga awal pekan kemarin sudah ada 36 kasus DBD yang kita terima dari berbagai rumah sakit di Kota Pekanbaru. Untuk tingkat permintaan melakukan fogging juga sangat tinggi," kata Kadiskes Kota Pekanbaru Helda S Munir, pada wartawan, Kamis (14/1) saat dihubunggi via selulernya.

Pekan Ini
Dikatakan Helda, pihaknya juga sudah turun ke lapangan melalui tim promotif preventif diantaranya dengan menyurati setiap puskesmas agar melakukan tindakan pencegahan dini. Diantaranya, adalah dengan menginformasikan kader-kader Jemantik untuk bersama-sama melakukan tindakan pencegahan.

"Kita memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang upaya-upaya pemutusan mata rantai DBD ini, khususnya menggalakkan lagi hidup bersih dan sehat serta gotong royong semakin maksimal dilakukan," terangnya.

Bahkan, menurut Helda lagi, dalam satu hari pihaknya menurunkan dua tim yang masing-masing tim terdiri dari 12 orang untuk melakukan pengecekan di 12 kecamatan yang terpapar DBD yang cukup tinggi.

Meski hingga saat ini tidak ada korban jiwa yang disebabkan oleh DBD, pihak Diskes terus mengingatkan masyarakat untuk terus mengedepankan pola hidup sehat dan bersih.

"Kepada masyarakat termasuk perangkat RT/RW kita terus kita ingatkan dan terus kita sosialisasikan untuk sama-sama menjada lingkungan yang bersih, karena ini sudah menjadi tugas pokok kami.

Selain itu masyarakat juga kita minta turut melakukan langkah pencegahan dengan melaksanakan 3 M yakni menguras, membersihkan dan menimbun,"imbuhnya (ben)