Status Siaga III

Banjir Mulai Genangi Indragiri Hulu

Banjir Mulai Genangi Indragiri Hulu

RENGAT(HR)-Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu telah menetapkan status siaga III terhadap banjir.

Beberapa desa di Inhu sudah mulai digenangi banjir. Puluhan rumah sudah terendam termasuk fasilitas pendidikan, kesehatan  seperti Pustu dan juga infrastruktur jalan serta kebun karet, sawit, sawah serta ladang masyarakat.

Desa yang sudah digenangi banjir antara lain Desa Pasir Keranji Kecamatan Pasir Penyu, Pasir Bongkal Kecamatan Sungai Lala, Desa Petalongan, Kecamatan Rakit Kulim dan beberapa desa lainnya. Pantauan lapangan, di Desa Pasir Keranji, genangan air sudah memasuki lebih kurang 20 rumah warga, di bagian lain baru sebatas halaman, karena rumah mereka merupakan rumah panggung, namun untuk keluar rumah terpaksa juga harus menggunakan sampan. Selain itu juga kebun sawit dan karet warga juga sudah terendam.

"Kalau kebun palawija memang sudah tidak bisa dipanen lagi, namun untuk karet dan juga sawit sebagian memang masih bisa dipanen, namun ada juga yang tidak lagi bisa dipanen. Untuk melakukan pemanenan petani harus menggunakan sampan," jelas salah seorang warga Pasir Keranji Edy (40), Rabu (13/1).

Selain itu, akses jalan dengan menggunakan sepeda motor atau mobil yang rendah seperti sedan, sudah tidak bisa lagi, karena kedalaman air pada beberapa titik jalan sampai sepinggang orang dewasa, sehingga mencapai desa berikutnya atau masih di Desa Pasir Keranji, harus melalui jalan alternatif yang hanya bisa dilalui sepeda motor dan mobil berukuran kecil.

Warga lainnya Marniza (36), mengungkapkan rumahnya sudah tiga hari dimasuki air, terutama dari dapur."Sudah tiga hari air masuk, terpaksa beberapa alat elektronik harus non aktif," ucapnya sambil mencuci karpet lantainya yang basah dan kotor akibat banjir. Warga juga mengaku sedikit kesulitan berobat, karena halaman Pustu Pasir Keranji sudah terendam cukup tinggi.

Sementara itu, Penjabat Bupati Inhu Kasiarudin, dan tim Pemkab Inhu serta FKPD sudah melakukan peninjauan terhadap beberapa  desa yang terkena banjir. Namun Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu belum mendapatkan data pasti terkait rumah. Kepala BKD Arifwan, menyebut berdasarkan hasil pantauan mereka sebagian besar rumah sudah terendam banjir, namun dampak yang paling besar dirasakan oleh warga yang memiliki rumah dengan pondasi rendah.

Ia menjelaskan, pihaknya telah menyiagakan sejumlah peralatan untuk pengungsian bila banjir semakin meluas. Selain itu, pihaknya terus melakukan pemantauan ke sejumlah titik rawan banjir, dan meminta kepada masing-masing Camat, memberikan laporan terkait kondisi banjir di masing-masing wilayahnya. (eka)