RSUD Painan: Pendapatan dari BPJS Rp40 Miliar

RSUD Painan: Pendapatan dari BPJS Rp40 Miliar

Painan  (HR)- Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah  M Zein Painan, Kabupaten Pesisir Selatan optimistis pendapatan total tahun 2015 dari klaim peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial  mencapai Rp40 miliar.

Direktur RSUD M Zein, Busril di Painan, Jumat mengungkapkan keyakinan tersebut sebab t pendapatan badan layanan umum daerah (BLUD) itu dari pembayaran klaim BPJS sudah mencapai Rp31 miliar hingga periode Oktober 2015.

Setiap bulan, menurutnya, rata-rata klaim yang diterima Rp3 miliar hingga Rp3,4 miliar. Angka penerimaan itu lebih besar jika dibandingkan dengan pengeluaran sepanjang tahun tersebut yang hanya tercatat Rp37 miliar.

Bahkan, saat ini RSUD M Zein merupakan rumah sakit terbaik yang berbadan hukum BLUD di Sumbar terkait dengan pengelolaan keuangan.

"Sekarang masih ada piutang di BPJS untuk November dan Desember. Biasanya pencairan klaim itu setelah ada pembayaran dari pemerintah," katanya.

Ia menjelaskan, dengan kondisi keuangan yang surplus itu manajemen pada tahun anggaran 2016 telah merencanakan investasi di berbagai bidang pelayanan kesehatan.

Apalagi, di tahun ini BLUD juga mendapatkan Dana Alokasi Pusat (DAK) Rp10,5 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

Selain itu, juga mendapatkan suntikan dana subsidi kesehatan masyarakat Rp150 juta yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Sesuai rencana, rumah sakit tersebut berniat untuk menambah sejumlah peralatan kesehatan, guna menunjang kelancaran pelayanan medis terhadap masyarakat. "Kemudian membeli peralatan pendukung jasa layanan medis lainnya, juga termasuk menambah satu unit mobil ambulance dan kenderaan operasional lainnya," katanya.

Investasi, lanjutnya, sekaligus upaya penunjang RSUD M. Zein untuk memasuki babak barunya, yakni menyandang prediket sebagai rumah sakit dengan akreditasi versi 2012.Lebih dari itu, merupakan salah satu jalan guna mengantarkannya untuk menjadi rumah sakit dengan tipe B, dari yang hanya tipe C saat ini.

"Itu telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) yang telah kami buat. Mudah-mudahan terealisasi pada 2018," katanya. (ant)