BANGKINANG (HR)- Warga Desa Sungai Tonang, Kecamatan Kampar Utara dan Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang, resah.

 Pasalnya aksi pencurian sawit dan ternak kembali marak. Dalam empat bulan 36 ekor sapi dan kerbau milik warga lenyap.


Salah seorang tokoh masyarakat Sungai Tonang, Jufrizal (38), kepada Haluan Riau, Rabu (28/1), mengaku ninja (pencuri) sawit dan pencurian ternak marak beberapa bulan terakhir. "Dalam sebulan terakhir ada 4 ekor sapi warga yang dicuri," ujarnya.

Bahkan menurutnya, ada dua ekor sapi milik Nurkholis (48) yang hilang dicuri dalam kondisi bunting dikembalikan diam-diam oleh pelaku setelah sapi beranak. "Nurkholis berdoa dan berusaha terus mencari sapinya, akhirnya sapi dikembalikan pencuri secara diam-diam dalam keadaan sudah beranak," ujar Jufrizal.

Sementara untuk pencurian sawit, juga sudah banyak jatuh korban. Namun sampai saat ini pelaku belum tertangkap. Pihaknya sudah rutin melakukan ronda. Namun demikian, ia juga mengimbau kepada seluruh petani sawit dan peternak untuk meningkatkan kewaspadaan mereka. "Kita sudah mengimbau petani untuk lebih waspada," ujar Jufrizal.

Keresahan akibat maraknya pencurian sawit juga dirasakan warga Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang.  Dalam empat bulan terakhir, 30 ekor ternak hilang di Desa Muara Uwai dengan kerugian mencapai Rp320 juta. "Sudah hampir 30 ekor kerbau hilang dicuri. Kami berharap kepada aparat kepolisian menggelar razia tiap malam," ujar warga Muara Uwai, Edi Candra (38).

Dikatakannya, keluhan tentang pencurian sawit ini sudah  disampaikan dalam Musrenbang tingkat kecamatan yang dihadiri anggota DPRD Dapil IV dan sejumlah kepala dinas. "Untuk mengatasi ini warga terus melakukan ronda malam," ujarnya.
 
Sementara itu, Kapolres Kampar, AKBP Ery Apriyono, melalui Kasat Reskrim, AKP Herfio Zaki, mengatakan, kalau ada yang kecurian diharapkan segera melapor ke polisi. "Kita akan terus melakukan patroli malam di daerah-daerah yang dinilai rawan aksi pencurian dan diharapkan kepada warga agar selalu waspada," tuturnya. ***