Di Desa Lubuk Bigau, Kampar Kiri Hulu

Harga Beras Capai Rp30 Ribu per Kg

Harga Beras Capai  Rp30 Ribu per Kg

KAMPAR KIRI HULU (HR)-Pascabanjir bandang dan longsor beberapa pekan lalu menyebabkan sejumlah jalan masih tertimbun longsor dan jembatan patah di beberapa desa di Kampar Kiri Hulu.

Persoalan di beberapa desa itu juga berdampak sosial dan ekonomi.
Akibat infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak parah membuat sulitnya akses transportasi termasuk alur keluar masuk barang-barang.
Kondisi terkini di beberapa desa, harga beberapa kebutuhan pokok melambung tinggi. Harga beras telah mencapai Rp30 ribu/kilogram di Desa Lubuk Bigau.

Ari (30), warga Lubuk Bigau kepada Haluan Riau mengungkapkan, kondisi ekonomi masyarakat saat ini babak belur karena pendapatan sudah sangat tak sebanding dengan kebutuhan. Dikatakan, harga komoditi andalan masyarakat karet juga terjun bebas dan diperparah lagi musim hujan yang cukup panjang.

"Harga karet hanya tiga ribu rupiah per kilogram. Sementara harga beras satu kilogram mencapai tiga puluh ribu," bebernya.
Ari menceritakan, kondisi jalan menuju Desa Lubuk Bigau dan beberapa desa lainnya seperti Desa Deras Tajak, Tanjung Karang, Batu Sasak dan lainnya masih sangat parah.  

"Masih banyak jalan tertimbun. Honda (sepeda motor, red) bisa sampai ke kampung. Tapi kalau tak biasa tak akan bisa sampai sebab Honda kadang-kadang harus diangkat," ungkap Ari.

Ia juga mengungkapkan bahwa masyarakat sangat berharap keseriusan Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Kampar. Sampai saat ini Pemprov Riau hanya sekedar memberikan janji-janji melanjutkan perbaikan jalan.  

"Kemarin dijanjikan BPBD Provinsi Riau untuk kirimkan alat. Tapi sampai sekarang tak ada masuk," katanya.

Ari juga mengungkapkan, perbaikan jalan beberapa pekan lalu tak menyelesaikan masalah, bahkan membuat kondisi jalan parah karena menimbulkan lumpur padat. "Tanah ndak dibuang, tanah itu cuma didatarkan, tentu rusak pas hujan, tambah dalam karena  hujan," ucapnya.

Kemudian jembatan yang rusak belum satu pun yang diperbaiki. "Yang punya mobil tak bisa bawa pulang mobilnya, terkurang di Lipat Kain," katanya.

Dari informasi yang didapatkan dari BPBD Riau kata Ari, kemungkinan adanya bantuan pangan untuk tujuh desa korban banjir dan longsor di Kampar Kiri Hulu tipis sebab saat ini tidak ada lagi anggaran untuk mengangkut bahan kebutuhan pokok dengan menggunakan helikopter sebagaimana yang dilakukan BPBD Riau beberapa hari lalu.***