SEMPAT TERANCAM GAGAL PANEN

40 Hektare Padi di Lukun Siap Dipanen

40 Hektare Padi  di Lukun Siap Dipanen

SELATPANJANG (HR)-Ada sekitar 40 hektare padi di Desa Lukun Kecamatan Tebingtinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, siap untuk dipanen. Padahal, padi yang ditanam September 2015 lalu sempat terancam gagal panel dan mati akibat kekurangan air.

Di Dusun Melati Desa Lukun, puluhan hektar lahan yang terbentang kini dipenuhi padi yang menguning. Dulu, sewaktu ditanam, petani kesulitan mendapatkan air akibat musim kemarau. Padi di siram menggunakan hand sprayer (semprot tangan) dan air yang digunakan terpaksa diangkut dari jarak yang sangat jauh dengan lokasi tanam padi.

PPL Desa Lukun Mahyudin Harahap ketika ditemui mengatakan ada sekitar 40 hektar padi yang siap panen. Dari 40 hektar itu, kini sudah 30 hektar padinya menguning, sementara 10 hektar lain padi nya masih belum matang akibat penanaman yang tidak serentak.

"Kan kemarin ada yang hidup dan ada yang mati. Yang mati kita tanam ulang makanya panen tidak serentak," ujar Mahyudin.
Kata Mahyudin pula, sistem tanam padi di Lukun itu menggunakan sistem tegal (40 x 40) dan percontohan dengan sistem legowo (20 x 40). Untuk tegel, dari 1 Hektar padi bisa menghasilkan 4,260 ton. Kalau untuk legowo, Mahyudin berani menargetkan 1 hektar bisa menghasilkan lebih 5 ton gabah.

"Bisa dilihat perbedaan penanaman dengan sistem tegal dan legowo. Padi yang ditanam dengan sistem legowo bisa lebih tinggi dari padi tegal, dan hasilnya banyak. Seolah-olah ini tanaman pinggir dan mendapat banyak sinar matahari," ujar Mahyudin pula.

Saat ini, sudah digelar secara simbolis panen bersama yang dihadiri Kades Lukun Lukman, Babinsa Tebingtinggi Timur E Sembiring, Kasi Teknologi Pengolahan Hasil (TPH) DPPKP Wijiyono, dan anggota dua kelompok tani Sri Lukun dan Sri Melati Lukun.

Kepada wartawan, Lukman mengaku untuk saat ini hasil panen padi bisa mencukupi kebutuhan 523 KK dan 1.888 jiwa di Lukun. Kedepan, mereka menargetkan membuka lahan baru seluas 60 hektar dan diharapkan bisa menjual beras keluar daerah lukun.

"Saat ini sudah ada 60 Ha lahan, kita targetkan membuka 60 Ha lahan lagi. Semoga mendapat dukungan semua pihak, terutama Pemda Meranti untuk membantu membangun tanggul dalam mengatasi masuknya air asin ke lahan padi," kata Lukman.(grc/pep)