Dewan Dukung Pemkab Evaluasi Total Tenaga Honorer

Dewan Dukung Pemkab Evaluasi Total Tenaga Honorer

PANGKALAN KERINCI (HR)-Kebijakan Pemkab untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk tahun 2016 ini mendapat dukungan positif dari legislator Pelalawan.

"Kita sangat mendukung langkah Pemkab untuk mengevaluasi tenaga honorer ini. Tentunya sesuai kebutuhan dari SKPD dengan kemampuan, keahlian dan basic ilmu pengetahuan. Sehingga target kinerja dapat tercapai terutama sekali dalam pelayanan publik yang kian meningkat saban tahunnya, ungkap Ketua DPRD Pelalawan Nasarudin, Selasa (29/12)

Putra kelahiran Sorek Satu yang baru saja menyandang Ketua Harian ADKASI 2015-2020 ini menyebutkan, jika anggaran untuk kepegawaian terutama honor hingga mencapai Rp150 miliar, setelah dikurangi tentunya anggaran tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain seperti Pembangunan skala prioritas.

"Anggaran belanja pegawai Pelalawan memang cukup tinggi, termasuk di sini anggaran tenaga honor. Tentunya harus ada evaluasi agara target kinerja bisa tercapai dengan baik," terangnya.

Nasarudin juga mengharapkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh SKPD di lingkungan Pemkab baik pegawai maupun yang honor agar meningkatkan kinerja terutama dalam pelayanan publik.

Ia mengingatkann agar pelayanan publik harus diutamakan. Karena pegawai bekerja menggunakan uang rakyat dan seharusnya berbuat yang terbaik buat rakyat terutama dalam soal pelayanan.

Sementara itu, keberadaan tenaga honorer yang mencapai angka 5 ribuan yang menyebar di setiap satker di Pemkab Pelalawan, terus menuai pro dan kontra. Sejumlah masyarakat menuding tenaga honorer hanya sekedar berleha-leha dan duduk manis tanpa ada yang diperbuat di kantor.

Namun, sejumlah penilaian lain pun menyebutkan tenaga honorerlah yang bertungkus lumus bekerja, sementara pegawai berstatus Pegawai Negeri Sipil hanya ongkang-ongkang kaki di kantin sembari ngerumpi.

Namun, setidaknya keberadaan tenaga honorer yang pernah disebutkan oleh Bupati Pelalawan akan dilakukan evaluasi total, menyusul membengkaknya anggaran hingga Rp150 miliar saban tahunnya. (zol)