Meranti Belum Punya Wisata Andalan

Meranti Belum Punya Wisata Andalan

SELATPANJANG (HR)-Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, hingga usia ke-7 belum juga memiliki objek wisata andalan. Padahal, kabupaten termuda se Provinsi Riau itu kaya akan potensi alam.

Potensi alam yang terdapat di Kota Sagu antara lain memiliki 11 tasik yang tersebar di setiap pulau, ada pulau setahun yang merupakan pulau dikelilingi ratusan anak sungai (Sungai Sodou), Meranti memiliki wilayah mangrove yang sangat luas, serta memiliki pantai.

Namun, hingga tahun 2015, Kota Sagu belum juga memiliki objek wisata andalan. Pasalnya, hingga saat ini potensi alam yang sangat bagus itu tidak dikemas dengan baik.

Sekretaris Disparpora Kepulauan Meranti, H Ismail Arsyad mengatakan sebenarnya Meranti bisa memiliki objek wisata andalan. Dengan catatan, beberapa pihak terkait harus serius dalam pengembangan objek wisata itu.

Ismail juga menyarankan Kepulauan Meranti harus ada forum koordinasi lintas sektoral di bidang kepariwisataan. Seperti yang dilakukan Provinsi Riau saat percepatan pembangunan Pulau Rupat.

"Salah satu solusi, ya dengan membentuk forum koordinasi percepatan pembangunan. Seperti yang pernah dilakukan provinsi beberapa waktu lalu," kata Ismail.

Sayang akan potensi alam yang sangat besar, H Ismail mengaku 2016 mendatang akan berkoordinasi dengan bagian hukum setdakab Meranti untuk mengajukan draf Ranperda yang diberi nama rencana induk pengembangan kepariwisataan Kabupaten Kepulauan Meranti (Rifda).

"Kita berharap Ranperda ini diusulkan ke pihak DPRD agar bisa terwujud menjadi Perda di 2016," kata Ismail lagi.

Ismail juga menambahkan, setidaknya ada dua dari sebelas tasik yang bisa dijadikan unggulan yaitu Tasik Nambus di Tebingtinggi Barat, dan Tasik Airputih di Pulau Rangsang. Untuk unggulan ini pula, pembangunannya harus dikeroyok oleh pihak terkait.

Seperti, Dishub membangun jembatan, PU membangun akses menuju tasik, Disparpora membangun fasilitas pendukung seperti gazebo dan lain-lain. "Kalau sudah dapat unggulan baru kita fikirkan pengembangannya. Setelah semua pihak membangun, baru kita bentuk badan untuk mengelolanya, ini akan menambah PAD," ujarnya.

Dijelaskan Ismail lagi, selain potensi alam berupa tasik dan panai, di Kepulauan Meranti juga memiliki wisata seni budaya, oleh sangar-sanggar yang ada. Mereka bisa bermusik dan berzapin.

Meranti juga memiliki festival mainan rakyat seperti layang-layang dan gasing. Wisata bahari yaitu lomba sampan campang, sampan layar, dan perahu dayung, lomba lari atas tual satu, lomba menggolek tual sagu, lomba menganyam atap daun dan lomba kuliner.

Kemudian ada wisata religi, seperti Imlek, vestifal kue bulan, dan sembahyang kuburan. "Kita pun ada iven tahunan seperti di Pantai Tanjungpisang, Pantai Betingberas, dan Sungai Bokor," tutur Ismail.(rrc/pep)