Dibuai Mimpi

Dibuai Mimpi

Leicester (HR)-Manajer Leicester City Claudio Ranieri menyebut suporter timnya sedang dibuai impian. Ranieri, yang ingin ikut bermimpi, pun menuntut timnya terus kerja keras agar mereka tak buru-buru terjaga.

Leicester memuncaki klasemen di akhir pekan 16 Premier League seiring dengan keberhasilan memukul juara bertahan Chelsea dengan skor 2-1, Selasa (15/12) dinihari WIB.

Leicester tampil sangat baik di babak pertama. Mereka berani menekan Chelsea dan menciptakan beberapa peluang bagus. Hasilnya, Vardy membawa mereka unggul 1-0 lewat golnya pada menit ke-34.

Tim tuan rumah langsung tancap gas setelah babak kedua dimulai. Gol Mahrez pada menit ke-48 menggandakan keunggulan mereka.

Chelsea yang meningkatkan gempuran mereka di sisa waktu cuma bisa membalas sekali lewat gol Loic Remy pada menit ke-77. Mereka pun akhirnya pulang dengan tangan hampa.

Ini bukanlah kali pertama The Foxes menyudahi sebuah pekan rangkaian pertandingan Premier League dengan bertengger di pucuk. Tetapi Ranieri masih menegaskan bahwa target utama timnya musim ini adalah meraih 40 poin, yang di atas kertas akan mengamankan posisi di Premier League, walaupun ia mengaku kenyataan yang ada saat ini tak ayal memunculkan mimpi-mimpi indah untuk kubu Leicester.

"Kami sudah menampilkan satu jam fantastis dan di 30 menit akhir kami harus bergulat keras, tapi mereka adalah juara bertahan. Saya amat puas dengan penampilan kami, kami telah bermain rapi, dan berusaha semaksimal mungkin sampai akhir dan itu bagus," kata Ranieri kepada Sky Sports yang dikutip BBC.

"Ketika kami bermain dengan kecepatan, satu-dua sentuhan, dan mengoordinasikan pergerakan yang amat kami hapal, itulah kekuatan kami. Seluruh pemain saling percaya dan membantu, dan cuma dengan cara itu Anda bisa menang melawan tim-tim kelas juara.

Ada daya menghentak besar malam ini, tanpa itu kami adalah sebuah tim normal, tapi dengan dorongan para suporter kami amat gembira. Mereka terus bermimpi tapi kami harus lanjut menjejak bumi."

"Saya mengatakan pada para pemain lima poin lagi dan kami akan aman. Di awal musim saya sudah menargetkan ketika kami mencapai 40 poin barulah kami akan mengubah target.

Ini merupakan waktu-waktu magis, kami harus terus bekerja keras karena saya tak mau terbangun, saya hendak terus bermimpi bersama para suporter kami," tuturnya. (dtc/ssc/pep)