Jalan Poros Desa Deluk Butuh Perhatian Pemkab

Jalan Poros Desa Deluk Butuh Perhatian Pemkab

BENGKALIS (HR)-Segenap masyarakat Desa Deluk, pemekaran Desa Jangkang, Kecamatan Bantan, berharap, agar pemerintah daerah dapat membangun infrastruktur yang layak bagi jalan poros penghubung antar desa setempat.

 Pasalnya, sejak sekitar puluhan tahun kondisi jalan utama Deluk tersebut, tidak pernah tersentuh oleh pemerintah. Baik itu perbaikan maupun pelebaran yang semestinya saat ini sudah sangat perlu dilakukan.

“Sejak saya bujang dulu, sampai sekarang umur saya 43 tahun, saya rasa jalan poros Desa Deluk ini dari dulu sampai sekarang hanya seperti ini saja. Jadi kami sangat meminta sekali kepada pemerintah daerah terlebih kepada instansi terkait agar dapat memperhatikan kondisi jalan utama kami saat ini,” ujar Ketua Pemuda Desa Deluk, Ahmad kepada wartawan, Selasa (15/12).

Diceritakannya, harapan dan keinginan agar pemerintah daerah dapat memfasilitasi jalan utama Desa tersebut, bukan tanpa alasan. Mayoritas Desa yang bersebelahan langsung dengan Selat Malaka ini berprofesi sebagai nelayan.

“Dengan adanya kondisi jalan yang baik, maka hasil dari tangkapan ikan keluarga-keluarga kami yang pulang menjaring, dapat dibawa ke darat dengan baik. Karena bagi kami, jalan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perekonomian masyarakat,” kata Ahmad.

Disampaikannya, letak jalan poros yang menghubung antara Desa Induk Jangkang, dan Desa Bantan Tua saat ini cukup menghawatirkan. Pasalnya, kondisi jalan yang masih kecil, namun kanal sudah cukup besar, akan menimbulkan keruntuhan tanah yang berada pinggir jalan.

“Kalau untuk Desa Jangkang, mungkin kita ketahui jalannya sudah cukup lebar dan sudah memiliki parit beton. Tetapi untuk jalan utama di Desa kami, kondisi ini belum dapat kami rasakan. Jalan masih kecil dan berlubang-lubang, parit beton pun belum merata,” sebutnya.

“Jadi kami sangat berharap sekali ada perhatian pemerintah mengenai hal ini. Karena kita masyarakat pun sudah punya kesepakatan yang kuat, untuk memajukan kampong Deluk dan menjaganya sebaik mungkin,” tutup Ahmad.

Pantauan di lapangan dan dari informasi yang diperoleh, Desa Deluk  memiliki jalan yang masih jauh dari kata baik. Lubang di sana sini dan ukuran jalan yang kecil, sangat mempengaruhi akses keluar masuknya kendaraan. Desa yang memiliki sekitar 300 lebih KK dan 100 persen masyarakat muslim ini, terdiri dari suku Melayu, Jawa dan lainnya menggantungkan hidupnya dengan penghasilan laut dan berkebun.***