Penghulu Minta Pemda Sediakan Rumah

Penghulu Minta Pemda Sediakan Rumah

BUNGARAYA (HR)-Banyaknya keluhan masyarakat miskin  di  Kampung Bungaraya yang tinggal di rumah-rumah kontrakan, Penghulu Kampung Bungaraya meminta Pemda untuk membuatkan rumah petak seperti yang dilakukan Presiden RI Jokowi.
 
Hal ini, menurutnya banyak masyarakat miskin dan tak punya lahan sawah maupun kebun bahkan tapak rumah. Penghasilan sehari-hari hanya cukup untuk bayar kontrakan dan makan. sehingga mereka terpaksa mengontrak,
 
"Memang warga di Kampung ini masih banyak yang miskin, bahkan fakir miskin karena tidak punya tapak rumah, sawah dan kebun sawit,sedangkan handalan mereka (orang miskin) hanya modal dengkul, artinya bekerja buruh kasar yang penghasilannya tidak menentu.

Karena keadaanya yang seperti itu, maka kita sebagai pihak desa selalu berusaha untuk mengusulkan mereka agar mendapat Bantuan Langsung Sementara (BLSM), namun sampai saat ini mereka belum dapat juga, dan yang keluar data tahun 2011, sehingga kinerja kita yang memperbaharui data setiap tahun hanya sia-sia saja," kata Farid Indra Wahyudi, Penghulu Kampung Bungaraya kepada Haluan Riau, Selasa (8/12).

Selain itu, warga miskin di Kampung Bungaraya yang mendapatkan Rumah Layak Huni (RLH) sangat terbatas, karen yang mendapatkan RLH harus mempunya tanah/ tapak rumah yang menjadi hak milik pribadi,

Menurut Farid hal ini sangat susah untuk dipenuhi masyakatnya yang miskin. karena jangankan untuk membeli tapak rumah, untuk makan saja mereka sangat susah.

"Untuk itu kami juga mengharapkan kepada Pemda Siak agar dapat merubah pelaturan dan memberikan solusi kepada masyarakat yang miskin, yang tak punya sawah, kebun atau tapak rumah untuk dapat diberikan kesejahteraan, karena kita dari desa sudah pening mengusulkan warga kita ini yang sampai saat ini belum mendapat bantuan RLH atau bantuan Bansos yang lain," ungkapnya.

 Ia mengatakan warga yang tak dapat Bansos, RLH dan BLSM adalah asli warga bungaraya yang sudah lama tinggal di Kampunnya.
"Memang ia, mereka sudah lama tinggal di Kampung Bungaraya dan hidupnya tergantung pada orang lain apakah ada yang menyuruhnya kerja buruh apa tidak, kalau tidak ada yang menyuruh tentu mereka tidak mendapatkan penghasilan, ditambah lagi usianya yang sudah mencapai 60an lebih, tentunya para petani mau menyuruhnya untuk bekerja pikir-pikir karena tenagannya yang sudah tak mampu lagi untuk bekerja mencakul dll," jelasnya.

"Selain itu juga, barusan tadi dikantor kampung bungaraya  didatangi warga yang mengadu bahwa istrinya sudah 5 tahun sakit, dan  tidak pernah mendapat bantuan baik bantuan Raskin, BLSM maupun RLH. Ini tentunya jadi beban moral buat kita  di kampung, karena mereka sudah berkali-kali kita usulkan, namun tak dapat juga bantuan, malah data 2011  yang keluar atau yang  mendapatkan bantuan tersebut," pungkasnya penuh kecewa. ***