Keroyok Sopir dan Kernet Bus Sentosa

5 Oknum Anggota OKP Diringkus Polisi

5 Oknum Anggota OKP Diringkus Polisi

Pangkalan Kerinci (HR)-Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dari Pemuda Pancasila kembali membuat onar di Pangkalan Kerinci, Sabtu (5/12) malam lalu.

Oknum PP tersebut mengeroyok sopir dan kernet bus Sentosa di Jalan Lintas Timur.

Informasi yang diterima, penganiayaan terjadi sekitar pukul 20.20 WIB di depan Pasar Baru Pangkalan Kerinci. Sebanyak lima orang oknum PP diamankan polisi setelah mengeroyok korban hingga terluka. Anggota PP itu yakni GR, IL, TH, BL, dan HP.

Mereka menggunakan seragam loreng PP dan mobil beratribut organisasi itu. Sedangkan korban yaitu Eko Putra yang merupakan sopir dan dua orang kernet Biliater dan Jurim.

Menurut Kepala Satreskrim Polres Pelalawan, AKP James IS Rajagukguk, Minggu (6/12) menjelaskan penganiayaan berawal ketika Bus Sentosa yang dikemudikan oleh Jurim, menggantikan Eko Putra, bergerak dari arah Sorek ke Pangkalan Kerinci.

Tepat dibelakang bus antar kota antar provinsi ini, mobil patroli milik PP Pelalawan yang ditumpangi kelima pelaku.

Sesampai di Desa Kemang, mobil PP hendak memotong bus bongsor tersebut. Namun tidak berhasil lantaran ada kendaraan lain dari arah berlawanan.

Diduga anggota PP kesal tidak diberikan memotong oleh sopir bus, para pelaku kesal yang berniat ingin mempertanyakan kepada sopir bus. Pasalnya, beberapa kali mencoba memotong tetap dihalang-halangi oleh bus tersebut.

Hingga tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), mobil patroli PP menyalip jalan dan melintangkan kendaraan untuk menghentikan bus. Para pelaku turun dan menyuruh sopir juga turun. Para tersangka langsung memukul sopir dan kondektur.

Sehingga terjadilah perlawanan antar kedua kelompok dan menimbulkan korban luka dari pihak sopir."Para pelaku sudah kita amankan dan barang bukti berupa dua potong besi serta 1 golok juga disita," ujar Kasat James.

Korban Eko Saputra mengalami luka robek di kepala, sedangkan Biliater dan Jurim terkena sayat di tangan. Tidak terima perlakuan para tersangka, mereka melaporkan penganiayaan ke Polres Pelalawan.

Sementara itu Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Pelalawan Jufri, terkait masalah ini  meminta kepada aparat kepolisian agar bersikap profesional dalam menangani anggota PP yang kini tengah diperiksa terkait dugaan pengeroyokan pada sopir dan kernet bus Sentosa Sabtu malam pekan lalu.

Jufri mengaku dirinya selaku pucuk pimpinan PP di Kabupaten Pelalawan akan berkomitmen Selaku warganegara Indonesia, pihaknya akan taat pada hukum dan akan terus memberikan dukungan moril pada kelima anggotanya.

"Ya, terkait kasus anggota saya yang kini tengah sudah ditahan oleh aparat kepolisian akibat dugaan pengeroyokan, kami akan taat hukum mengikuti proses ini. Namun yang jelas, saya selaku Ketua MPC PP Pelalawan berani menjamin jika anggota saya takkan berlaku anarkis jika tak dimulai," tegas Ketua MPC PP Pelalawan ini.(pen)