Nomenkelatur Anggaran

Dana Tanggap Darurat tak Bisa Digunakan

Dana Tanggap Darurat tak Bisa  Digunakan

RENGAT (HR)-Curah hujan di daerah Indragiri Hulu saat ini cukup tinggi. Hal ini membuat permukaan air sungai mengalami peningkatan dan  berpotensi banjir. Apabila sudah datang banjir, Pemkab akan melaksanakan antisipasi memperkecil dampaknya bagi masyarakat.

Namun demikian, dalam APBD tahun 2015  dana tanggap darurat belum bisa digunakan untuk berbagai upaya penanggulangan bencana daerah. Sehingga diperlukan upaya lain agar pelayanan kepada masyarakat yang terkena banjir nantinya tidak berkurang.

“Ada masalah dalam nomenkelatur anggaran untuk bencana alam, sehingga dana tersebut belum bisa digunakan pada tahun ini. Disana terbunyi tanggap darurat, seharusnya siaga darurat. Jika digunakan akan bisa menjadi masalah nantinya,” Pj Bupati Inhu Kasiarudin, belum lama ini.

Untuk itu, lanjut Pj Bupati Inhu, pihaknya akan mengatasi masalah tersebut, upaya penanggulangan dampak banjir nantinya akan didukung beberapa Satker. Diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD), TNI dan Polri.

Diungkapkan, sebagai upaya antisipasi dan penanggulangan dampak banjir, ada hal yang harus dikuatkan terutama penguatan organisasi dari tim, baik tingkat kabupaten, kecamatan hingga ke tingkat desa, agar upaya penanggulangan dapat berjalan dengan baik.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Inhu Suhardi, membenarkan bahwa Diskes siap membantu kelancaran usaha penanggulangan dampak dari bencana banjir sesuai dengan bidang dari Dinas Kesehatan. “Kita memang punya anggaran untuk Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bisa digunakan jika memang ada KLB di Inhu, termasuk untuk kesiagaan,” jelasnya.

Dikatakan, anggaran tersebut bisa digunakan buat penyediaan obat-obatan dan tenaga medis. Jika memang ada kekurangan, maka Diskes bisa mengusulkan tambahan dropping obat ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau atau ke Kementerian Kesehatan RI.

Ditambahkan, dana KLB ini lebih sensitif dari anggaran darurat lainnya, karena jika ada satu KLB, bisa langsung digunakan. “Dinas Kesehatan beserta Puskesmas dan perangkat yang ada, terutama medis akan selalu siap memberikan pelayanan jika memang diperlukan kapan pun waktunya,” ujarnya. (rez)