Kadisdik Janji Perjuangkan Nasib Guru

Kadisdik Janji Perjuangkan Nasib Guru

DUMAI (HR) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Dumai, Syaari berjanji memperjuangkan nasib guru, terutama cik gu yang kesejahteraannya masih memprihatinkan.

Hal itu disampaikannya usai apel HUT PGRI di lapangan upacara komplek perkantoran Pemda Dumai, Jalan HR Soebrantas, Dumai. "Kami dari dinas (Disdik) berupaya memperjuangan nasib mereka. Apalagi masih banyak tenaga guru honor yang bertugas di Dumai," ujarnya, Rabu (25/11).

Kesejahteraan guru di Kota Dumai belum merata. Terbukti masih ada guru di Kota Dumai yang mendapat honor Rp500.000 setiap bulannya. Mereka kebanyakan tenaga guru honorer, yang gajinya dibayarkan oleh komite sekolah.

Data yang diterima, sekitar 1.500 guru honorer yang bernasib demikian. Menurut Kadisdik, saat ini ada sekitar 3.704 tenaga guru honorer kota dan provinsi yang bertugas di Dumai. Sebanyak 304 guru honorer yang dibayarkan pemerintah kota. Ada juga 400 guru honorer yang dibayarkan Provinsi Riau.

Apel HUT PGRI tahun ini berlangsung penuh khidmat. Kadisdik yang juga Ketua PGRI Dumai didaulat menjadi inspektur upacara. Dihadiri para guru dan pelajar, pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemko Dumai. Turut hadir pada HUT Guru tersebut, para pejabat eselon II dan III dan anggota Forkopimda.

Kadisdik menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada guru atas pengabdian dalam memajukan pembangunan pendidika. Tugas berat berat seorang guru dalam menyiapkan para siswa menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah didepan mata, untuk itu dibutuhkan sebuah perjuangan yang luar biasa dalam mendidik para siswa agar dapat bersaing.

Untuk mencetak generasi bangsa yang berkualitas dan berkarakter, guru dituntut mendidik moral dan prilaku anak. Langkah ini penting agar generasi penerus bangsa memiliki prilaku dan moral yang baik, sehingga kelak menjadi generasi yang berkualitas dan berakhlakul karimah. Apalagi, generasi muda saat ini dihadapkan dengan pengaruh globaliasi.

Pada kesempatan itu, Syaari membacakan surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anes Baswedan,  republik ini dirintis dan didirikan oleh kaum terdidik. Mereka adalah generasi baru di zamannya yang merasakan pengajaran, pendidikan dan pencerahan.

Mereka sangat sadar  atas manfaat langsung pendidikan dan karena itulah mencerdaskan kehidupan bangsa mereka tetapkan sebagai sebuah amanah yang harus ditunaikan.

Sebuah pesan tegas bahwa kunci kemajuan bangsa ini ada pada kualitas manusianya.

"Ibu dan bapak gurulah yang berada di garda terdepan mewakili seluruh bangsa dalam menjalankan amanah itu. Tiap tutur, tiap langkah dan tiap karya ibu dan bapak guru adalah ikhtiar untuk mencerdaskan bangsa," ungkapnya.

Usai upacara tersebut, dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada sejumlah pensiunan guru. Selanjutnya, digelar ziarah ke makam pahlawan Damai Sentosa, yang dipimpin langsung oleh Pj Wako Dumai Arlizman Agus.

Sedangkan, semarak HUT PGRI tahun ini di sejumlah sekolah digelar beragam lomba yang diikuti guru dan anak didik. "Paginya kami apel upacara dimana, selanjutnya lomba antara guru serta anak didik," ujar Wisman, Kepala SMAN 3 Dumai secara terpisah.(zul)