BANGKINANG (HR) - Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Kampar baru akan dilaksanakan lebih dari setahun. Namun, bursa pencalonan Kepala Daerah sudah mulai hangat. Termasuk Catur Sugeng Susanto (CSS) yang telah sejak dini menyatakan akan ikut bertarung pada Pemilukada 2017 mendatang.

Jika kebanyakan sosok menyatakan ingin merebut Bupati, Catur agak berbeda. Dirinya menyatakan cukup merebut kursi Wakil Bupati saja. "Cukup K-2 lah. Harus tahu diri kita," ujar keturunan Jawa ini di Bangkinang, Senin (23/11).

Catur mengklaim, keinginannya menjadi Wakil Bupati sudah disampaikan dalam berbagai kesempatan tatap muka dengan masyarakat di sejumlah tempat. Ia mengaku telah bersosialisasi di 70 desa  yang tersebar di 21 kecamatan se-Kampar.

Terakhir, ia bersosialisasi di Desa Bina Baru Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Minggu (22/11). Kegiatan itu dihadiri Mansur selaku sesepuh Jawa di Riau.

Menurut Catur, dirinya menjunjung tinggi pepatah "Di Mana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung". Dikatakan, kearifan lokal di Kampar yang bersifat terbuka kepada suku bangsa lain harus dihargai.

"Lebih baik bersanding dengan damai, bukan bertanding merebut kekuasaan," tandasnya didampingi Tim bentukannya dinamai Tim CSS. Ia mengusung jargon Cinta Semua Suku (CSS) yang disesuaikan dengan singkatan namanya.

Bekas Anggota DPRD Kampar 2 periode ini mengemukakan, dukungan masyarakat yang berasal dari Jawa berjumlah lebih dari 42 persen di Kampar menjadi modal besar untuk maju pada Pemilukada Kampar 2017.

Disamping juga, masyarakat asli yang berkearifan lokal terbuka diharapkan dapat mengantarkan dirinya manjadi orang nomor dua di Negeri Serambi Mekkah.

Warga eks-transmigrasi Desa Sei Lambu Makmur Kecamatan Tapung ini menyatakan, daerah bekas transmigrasi di Kampar sebanyak 87 desa dapat dijadikan sebagai penentu hasil Pemilukada Kampar.

 Ia mengaku optimis, dukungan yang dimilikinya akan dilirik oleh kandidat bupati.

Ditanya motivasinya maju Pemilukada, CSS tak banyak berkomentar. Ia hanya menyatakan bahwa dirinya ingin membalas budi kearifan lokal Kampar dan membangun Kamapar yang bermarwah.(hir)