Gas Elpiji Melon dari Pekanbaru

Beredar di Selatpanjang

Beredar di Selatpanjang

SELATPANJANG (HR)-Biang keladi kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg yang selama ini terjadi di Pekanbaru akhirnya sedikit terkuak.

Ternyata tabung gas melon yang ada di Kota Bertuah tersebut beredar di ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti.    

Hal ini dibuktikan dengan dibongkarnya ratusan tabung gas subsidi itu dari sebuah kapal barang yang baru saja bersandar di Dermaga Pelabuhan Camat, Kamis (19/11).

Hanya saja, gas yang baru dimulai bongkar itu, tiba-tiba dihentikan petugas Polisi. Saat dilakukan pembongkaran ternyata pemilik kapal tidak berhasil menunjukkan dokumen resmi angkutan BBG tersebut.

Salah seorang  buruh yang sedang memindahkan tabung yang masih di jembatan dermaga Pelabuhan Camat itu mengaku kalau gas tersebut mereka bawa dari Pekanbaru. Buruh bongkar ini juga mengaku kalau gas tersebut dipesan oleh pengusaha yang ada di Selatpanjang.

Pantauan Haluan Riau di pelabuhan tersebut, menyaksikan kalau plastik tutup katup gas itu  berwarna merah. Masyarakat Meranti tahu kalau gas itu sebenarnya hanya diperbolehkan beredar di Kota Pekanbaru dan sekitarnya saja.

"Tapi kenapa bisa sampai di Selatpanjang, barangkali ini sudah lama terjadi. Sebab di Pekanbaru kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg juga sudah lama terjadi. Sekali ini ketahuan, bahwa pengusaha Selatpanjang inilah salah satu biang kerok terjadinya kelangkaan gas di Pekanbaru.

Pengusaha tersebut harus diusut tuntas,” ucap Sardi warga Selatpanjang yang menyaksikan pembongkaran gas melon tersebut. Salah satu agen resmi gas elpiji 3 kg di Selatpanjang juga mengatakan, perbuatan pengusaha tersebut jelas-jelas merusak ketenangan masyarakat Meranti yang selama ini aman-aman saja dalam soal distribusi gas.

Jika gas kuota Pekanbaru sampai beredar di Selatpanjang, dipastikan akan merusak pasar di Meranti juga. Tentu saja hal ini akan menimbulkan berbagai persoalan baru. Setidaknya akan terjadi persaingan harga yang tidak sehat antar agen.

"Untuk itu pengusaha ini berharap kepada instansi terkait agar mengusut tuntas masalah tersebut. Distribusi BBM dan BBG subsidi itu terbukti telah dipermainkan. Kami berharap jaringan ini harus dibongkar habis, sehingga tindakan penyelundupan seperti ini akan bisa dihentikan,” kata pengusaha ini.(jos)