tak Ada Bantuan Modal untuk BUMD

Bina Marga Diminta Anggarkan Siak IV

Bina Marga Diminta Anggarkan Siak IV

PEKANBARU (HR)-Berbagai rencana pembangunan di Riau, terus digodok dalam pembahasan Rancangan APBD Riau tahun 2016. Salah satunya adalah terkait kelanjutan pembangunan Jembatan Siak IV, yang hingga kini belum kunjung tuntas.

Dari hasil pembahasan sementara Komisi D DPRD Riau, diketahui Dinas Bina Marga belum mengajukan anggaran untuk kelanjutan
pembangunan jembatan tersebut. Karena itu, instansi terkait diminta menganggarkannya supaya pengerjaan jembatan itu bisa benar-benar tuntas pada tahun depan.

Seperti diketahui, hingga saat ini aktivitas pembangunan Jembatan Siak IV, yang menghubungkan Jalan Sudirman ujung Pekanbaru dengan Kecamatan Rumbai Pesisir, sudah terbengkalai sejak beberapa tahun belakangan ini. Padahal, jembatan itu memiliki makna strategis untuk pengembangan kawasan kota, sekaligus untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas.

"Supaya dapat dilanjutkan tahun depan. Karena sejauh ini belum dimasukkan. Kita sudah ingatkan supaya itu (Jembatan Siak IV, red) dianggarkan. Kemungkinan mereka  (Dinas Bina Marga) lupa," ungkap anggota Komisi D DPRD Riau, Mansyur, Kamis (19/11).

Menurut anggota Banggar DPRD Riau ini, total dana yang tersedia untuk menuntaskan pembangunan jembatan itu masih ada sekitar Rp100 miliar lagi.

Lebih lanjut, politisi PKS ini menerangkan, untuk pembangunan jalan akses menuju jembatan, sudah dianggarkan dalam APBD murni tahun 2015 sebesar Rp15 miliar. "Dana itu untuk membangun jalan akses sepanjang empat kilometer," terangnya.

Tak Ada Bantuan Modal
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Riau, Aherson, mengungkapkan, dalam rancangan APBD Riau tahun depan, pihaknya tidak merekomendasikan adanya bantuan modal untuk badan usaha milik daerah (BUMD) yang berada di bawah Pemprov Riau. Termasuk untuk Bank Riau Kepri, yang kinerjanya selama ini dinilai cukup memuaskan.

Menurut Aherson, untuk Bank Riau Kepri, pihaknya meminta manajemen bank tersebut agar fokus untuk membenahi dan mengelola Gedung Menara BRK yang akan ditempati.

Menurut politisi Demokrat ini, jika manajemen BRK mampu mengelola gedung Menara BRK sebanyak 17 lantai tersebut, pihaknya yakini bank daerah tersebut akan semakin mampu berkembang dengan baik. Karena dari pengelolaan gedung itu, pihaknya yakin BRK bisa mendapat keuntungan yang maksimal.

Dengan kapasitas sebanyak 17 lantai, Aherson menilai tidak seluruh ruangan akan bisa diisi oleh BRK. Sehingga dengan ruangan tersisa yang demikian banyak, bisa disewakan kepada pihak lain, yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan finansial bagi BRK.

"Kita juga minta BRK untuk memperkuat manajemen dan untuk memajukan BUMD tersebut,” tambahnya. (rud)