Makam Raja Rambah Jadi Wisata Religi

Makam Raja Rambah Jadi Wisata Religi

PASIR PENGARAIAN (HR)- Makam-makam Raja Rambah yang berada di Kecamatan Rambah Hilir sudah ditata dengan pembangunan. Hal itu dilakukan untuk mengingat sebagai cikal bakal berkembangnya Islam di negeri Melayu Kabupaten Rokan  Hulu.

Demikian disampaikan Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Rokan Hulu, Selasa (17/11). Dijelaskannya, makam Raja Rambah  yang terletak di Desa Kumu, merupakan kompleks Kerajaan Rambah yang terkenal.

Masuk ke tempat ini berkesan suasana angker dikarenakan makam telah ditumbuhi kayu besar. Bahkan ada salah satu makam Raja Rambah yang dilindungi oleh urat kayu ara, sehingga makam tersebut seperti terletak di dalam pangkal kayu, sehingga para peziarah melihat makam harus merunduk masuk ke dalam jalinan urat kayu itu.

Saat ini, makam Raja Rambah ini akan dijadikan sebagai objek wisata religi. Karena selain makam raja, di kawasan makam Raja Rambah ini juga ditemukan cagar budaya seperti istana kayu, masjid dan rumah penduduk, termasuk benteng tradisional yang terbuat dari gundukan tanah.

"Istana kayu, masjid dan rumah penduduk sudah habis dimakan rayap, yang tersisa saat ini hanya benteng yang berbentuk gundukan tanah. Kemudian diantara makam yang ada, hanya makam Rambah pertama dan kedua, yakni Raja Tunggal Kuning dan Raja TM Syarif yang teridentifikasi," terang Ketua LAMR Rohul.

Uniknya, makam raja ketiga Kerajaan Rambah, yaitu Tunggal Kuning yang bergelar Dipertuan Besar dipayungi oleh kayu aro dengan dipagari urat-urat kayunya menancap ke bumi.

Makam Raja Rambah terletak di Desa Kumu sekitar 9 kilometer dari Pasir Pengaraian, dan masuk sekitar 100 meter dari jalan provinsi dengan kondisi jalan semenisasi. Daerah ini adalah bekas kompleks Kerajaan Rambah yang terakhir. Di samping itu juga terdapat beberapa makam Raja Rambah yang terkenal lainnya. ***