BPBD

Imbau Warga dan Perusahaan Lakukan Pencegahan Karhutla

Imbau Warga dan Perusahaan Lakukan Pencegahan Karhutla

Belajar dari pengalaman sebelumnya dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda wilayah Riau beberapa pekan lalu mengakibatkan kabut asap sampai pada level diatas berbahaya. Maka jauh-jauh hari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan pemadam kebakaran kabupaten Pelalawan Hadi Penandio mengingatkan agar dapat mewaspadai serta mencegah terjadinya Karhutla di daerah.

Imbauan ini disampaikan Hadi Penandio kepada sejumlah media beberapa waktu lalu di ruang tunggu kantor Bupati Pelalawan. Alasannya menyampaikan imbauan tersebut selain dapat di minimalisir terjadinya karhutla serta dapat memberikan kesadaran bagi semua masyarakat terhadap dampak bahayanya Karhutla seperti yang dirasakan oleh masyarakat Riau seperti yang terjadi pada beberapa pekan lalu. Selain kedua alasan tersebut, Hadi juga menyampaikan, dari hasil prakiraan cuaca di daerah kita sesuai dari pengamatan BMKG bahwa musim hujan di perkirakan akan berakhir sampai pertengahan bulan Januari 2016 dan akhir bulan Januari yang sebelumnya masih ada curah hujan, namun kali ini pada akhir Januari tahun depan daerah kita akan mengalami kemarau panjang sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi Karhutla.

"Jadi kita memprediksi sesuai dari hasil prakiraan cuaca di daerah kita, sepertinya musim kemarau akan datang lebih awal tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, dan di perkirakan pertengahan januari sampai akhir januari keatas di daerah kita akan mengalami musim kemarau panjang, makanya kita minta warga dan perusahaan serta para pemilik lahan untuk dapat meng antisipasi terjadinya Karhutla di daerah kita," demikian kata Hadi Penandio.

Hadi menambahkan, berdasarkan pengalaman sebelumnya, untuk proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan sepertinya bisa diatasi kalau semua pihak mau bekerja sama tanpa mengesampingkan lahan siapa yang terbakar. Selain itu kurangnya kesadaran dan kekompakan dalam penangan karhutla dianggap sebagai faktor penyebab lambannya penanganan pemadaman apa lagi dengan adanya keterbatasan sumber pasokan air untuk pemadaman menjadikan upaya pemadaman sering terhambat.

"Jadi kita sangat mengharapkan upaya pencegahan kali ini bisa diatasi dengan menjalin kekompakan antara masyarakat, perusahaan serta pemilik lahan, selain itu juga diharapkan kepada perusahaan diharapkan dapat membuat embung air yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk disedot airnya saat melakukan proses pemadaman, untuk itu diharapkan dalam proses pembuatan embung tersebut harus di lokasi yang menjadi titik langganan kebakaran," ungkap Hadi Penandio. ***