Wabup Buka Rakerkeskab Inhil

Wabup Buka Rakerkeskab Inhil
TEMBILAHAN (HR)- Wakil Bupati Rosman Malomo, membuka pelaksanaan Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2014, yang digelar di Gedung Puri Cendana Tembilahan, Jumat (5/12).
 
Prosesi pembukaan Rakerkeskab Inhil yang ditandai pemukulan gong ini, diikuti para peserta yang terdiri dari 25 Kepala Puskesman, 130 perwakilan Puskesmas Pembantu (Pustu) dan 25 Bidan Koordinator se-Kabupaten Inhil.
 
Turut hadir pada kegiatan yang mengusung tema “Optimalisasi pembangunan kesehatan melalui revitalisasi Puskesmas dengan akses pelayanan 24 jam menuju Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)” ini, sejumlah pejabat eselon di lingkungan Pemkab Inhil dan Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau yang diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan, Bety.
 
Wabup dalam sambutannya menyatakan, mendukung dan mengapresiasi pelaksanaan Rakerkeskab, dalam upaya memberikan gambaran akan pentingnya keberadaan Puskesmas sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan di tingkat pertama.
“Dengan melalui revitalisasi Puskesmas, diharapkan mampu meningkatkan pelayanan Puskesmas yang terakreditasi, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkualitas kepada masyarakat,” tutur Wabup.
 
Apalagi, revitalisasi Puskesmas ini disejalankan pogram Pemkab Inhil, yang sudah membangun Pustu di setiap desa dan kelurahan, yang pada gilirannya nanti akan mendukung program desa dan kelurahan yang aktif.
 
“Dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, maka Puskesmas sebaiknya menjadi BLUD, yang memang dibentuk untuk memberikan layanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan jasa,” terangnya.
 
Ke depan, dengan ditetapkannya semua Puskesmas menjadi BLUD, diharapkan dapat meningkatkan kinerja seluruh jajaran Puskesmas, khususnya dalam menyajikan layanan kesehatan yang menjadi hak peserta program jaminan kesehatan.
 
“Dengan meningkatkan peran dan tata kelola Puskesmas dan Pustu, diharapkan dapat memberikan peningkatan pelayanan kesehatan tingkat pertama kepada masyarakat, sehingga bisa menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi, pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular, serta indikator kesehatan lainnya,” imbuhnya. (adv/humas)