Siswa SMK Ismailiyah

Dibekali Pelatihan Ketenagakerjaan

Dibekali Pelatihan Ketenagakerjaan

RAMBAH HILIR(HR)-Siswa kelas III SMK Ismailiyah yang berada di Desa Muara Nikum, Kecamatan Rambah Hilir diberi pembekalan tentang keternagakerjaan oleh Disnakertran Provinsi Riau, Kamis (22/1). Pelatihan ini dilakukan untuk menghadapi dunia kerja setelah lulus nanti.

Ketua Yayasan SMK Ismailiyah Roslaini Ismail Suko mengatakan pelatihan ketenagakerjaan dilakukan dalam rangka mempersiapkan lulusan SMK untuk menghadapi dunia kerja. Nantinya lulusan SMK bisa menciptakan lapangan  pekerjaan dan bukan pencari kerja.

Karena siswa SMK sudah terdidik dan terlatih selama 3 tahun. Baik bidang administrasi, elektronik, mekanik dan telekomunikasi.

 "Pembekalan pelatihan kepada siswa bertujuan untuk menambah wawasan siswa terutama siswa kelas 12 yang sebentar lagi akan meninggalkan pendidikan tingkat SLTA. Bagi siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, mereka bisa membuka lapangan kerja. Seperti, perbengkelan sepeda motor, elektronik dan lain-lain," terangnya.

Roslaini menambahkan para siswa lulusan SMK harus bisa memberanikan diri membuka usaha sendiri, karena telah menimba ilmu selama 3 tahun. Dalam jangka waktu itu sudah menjadi bekal yang cukup untuk buat usaha sendiri.

Selain  itu, bagi siswa SMK yang melaksanakn magang atau PKL seperti di perusahaan atau diperintahan diminta agar dapat dipekerjakan setelah mereka lulus. Karena kualitas kinerja selama magang tidak pernah mengecewakan. Apalagi tahun 2015 ini bagi lulusan SMK sudah mendaapat sertifikat dari pemerintah melalui Dinas pendidikan dan Disnakertrans.

"Para siswa lulusan SMK Ismailiyah  dituntut menciptakan lapqngan kerja dan bukan pencari kerja. Saat ini banyak dibutuhkaan tenaga untuk dipekerjakan di perusahaan berdasrkan hasil magang yang dilakukan lebih kurang 3 sampai 4 bulan," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan salah seorang  narasumber pengawas dan penyidik Disnakertrans Riau Jenita Rizal. Sejauh ini pengetahuan siswa masih minim tentang ketenagakerjaan. Hal ini menurutnya masih wajar-wajar saja karena para siswa masih dalam proses belajar.

Dengan dilaksanakannya pelatihan ini pengalaman para siswa bisa bertambah. Untuk memperdalam ilmu tersebut, para siswa diminta  lebih banyak membaca berita baik melalui media cetak maupun elektronik bahkan lewat media sosial.(yus)