Pemprov Targetkan 77,9 Persen pemilih

Banjir Ancam Kelancaran Pilkada

Banjir Ancam  Kelancaran Pilkada

PEKANBARU (HR)-Pemprov Riau mengingatkan seluruh daerah penyelenggara Pilkada serentak, untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Hal itu mengingat saat ini sebagian besar wilayah di Riau sudah mulai memasuki musim hujan.

Antisipasi ini sangat diperlukan, sebab banjir dikhawatirkan bisa mengancam
Banjir
 kelancaran proses Pilkada, khususnya terkait distribusi logistik.
Imbauan itu disampaikan Kabiro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov, Rahimah Erna, Jumat (13/11).

"Kondisi geografis masing-masing daerah memang berbeda-beda, ada yang pendistribusiannya harus melalui sungai dan laut. Ada juga daerah yang rawan banjir. Apalagi sekarang sudah mulai musim hujan," ujarnya.

Dikatakan, untuk pendistribusian logistik Pilkada, ada sejumlah daerah yang dinilai termasuk sulit dijangkau. Seperti Rokan Hilir, Bengkalis dan Kabupaten Meranti. Namun ia mengakui, sejauh ini belum ditemukan adanya kendala. Pihaknya berharap, kondisi ini akan tetap terjaga hingga saat hari H nanti.
77,9 Persen

Ditambahkannya, Pemprov Riau menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 9 Desember mendatang, mencapai 77,9 persen. Agar target itu tercapai, Pemprov Riau bersama pemerintah kabupaten/kota dan KPU, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Menurutnya, tingkat partisipasi pemilih bisa dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya pendidikan politik dan sumber daya manusia. Dalam hal ini, pihaknya mematok target meningkatkan partisipasi pemilih pemula.

"Untuk mengukur kualitas dan kuantitas di Pilkada ini dilihat dari partisipasi publik. Tentu harus didukung oleh seluruh stakholder, termasuk partai politik. Pemilih pemula menjadi target kita untuk ikut berpartisipasi," jelasnya.

Antisipasi
Terkait masuknya musim hujan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Pekanbaru, Burhan Gurning, mengatakan pihaknya juga telah mewaspadai sejumlah kawasan yang selama ini dinilai rawan banjir. Seperti daerah Palas, Rejosari, Rumbai dan Umban Sari.
Untuk mengantisipasi persoalan tersebut, Burhan mengimbau kepada masyarakat, untuk giat menerapkan gotong royong membersihkan saluran air. Sehingga dipastikan tidak ada lagi sampah-sampah yang menyumbat aliran air.

Sebagai langkah antisipasi, pihaknya juga sudah menyiagakan empat perahu karet, yang siap diterjunkan bila diperlukan untuk mengevakuasi warga yang kebanjiran. "Petugas juga sudah disiapkan. Mereka siap langsung turun ke lokasi jika dibutuhkan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Hanura DPRD PEkanbaru, Darnil SH meminta Dinas PU Kota Pekanbaru memetakan wilayah yang rawan banjir.

"Ini kan setiap tahun terjadi. Seharusnya dinas terkait respon, sehingga tidak dibiarkan saja. Apalagi anggaran untuk pemeliharaan jalan-jalan tersebut ada. Kalau dibiarkan, jalan bisa rusak dan rawan kecelakaan juga. Untuk itu perlu bagi Pemko merancang pemetaan wilayah atau titik-titik banjir," ujarnya.

Menurutnya, dengan anggaran yang tersedia di instansi terkait seperti Dinas Perkim Cipta Karya dan Dinas Bina Marga, masih bisa dilakukan perbaikan di titik genangan air yang selama kerap terjadi di Kota Bertuah.
Kepada perangkat RT/RW dan kelurahan, juga diharapkan mengadakan gotong royong, untuk membersihkan drainase. Ini juga mengantisipasi agar air tidak masuk ke perumahan warga.

"Terutama untuk warga perumahan, agar mengagendakan gotong royong setiap minggu. Karena ini untuk kepentingan masyarakat juga," imbuhnya. (nur, her, ben)