Desa Sei Gayung Kiri Butuh Dermaga 1.000 Meter

Desa Sei Gayung Kiri Butuh Dermaga 1.000 Meter

SEI GAYUNG KIRI (HR)-Kepala Desa Sei Gayung Kiri, Wan Ace Muhammad Saleh mengakui kondisi pelabuhan di desanya saat ini masih cukup pendek. Walaupun sudah sepanjang 400 meter dari tepi pantai, namun masih dibutuhkan sekira 600 meter lagi untuk bisa menjangkau posisi laut tempat merapatnya kapal.

Kami butuh panjang dermaga sekira 1000 meter, untuk bisa menjangkau lautan, pada titik impas saat laut surut. Hal itu terjadi akibat panjangnya garis pantai yang telah berubah menjadi lautan itu. Abrasi  yang terus terjadi bahkan akan semakin memperpanjang jembatan dermaga, jika tidak ada upaya menghambat derasnya terjangan ombak Selat Malaka itu.

“Inilah salah satu situasi tersulit masyarakat Desa Sei Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang sebagai akibat terjangan abrasi yang terjadi secara terus menerus selama ini. Jika air laut surut, maka dibutuhkan dermaga pelabuhan yang panjang. Dan jika pasang laut terjadi, maka ombakpun akan terus menggempur daratan.

Persoalan ini akan terus mengemuka di berbagai desa yang ada di sepanjang bibir pantai Utara Pulau Rangsang, selama belum ada upaya menangkal abrasi,”ungkap Ace, kepada Haluan Riau  Jumat kemarin.

Diakuinya, keberadaan panjang deramaga pelabuhan rakyat yang dibangun sejauh ini baru mencapai 400 meter saja. Dan sesuai kebutuhan harusnya ada sepanjang 1.000 meter. Jika hal itu bisa terbangun, para nelayan dan juga masyarakat yang hendak mendarat nantinya akan sangat terbantu.

Pelabuhan kata kades ini lagi, menjadi kata kunci keberhasilan di wilayah kepulauan. Tidak memiliki pelabuhan yang memandai, maka aktivitas masyarakat juga tidak bisa berjalan sebagaimana diharapkan.

"Untuk itulah, pihaknya berharap kepada pemerintah kabupaten agar merencanakan pembangunan pelabuhan yang bisa mendukung berbagai aktivitas masyarakat itu,”ujar dia.(jos)