Pelalawan dinilai Rawan Konflik di Pilkada Serentak

Ciptakan Suasana Kondusif

Ciptakan Suasana Kondusif

PANGKALAN KERINCI (HR)-Pada pelaksanaan Pilkada Serentak 9 Desember mendatang di Kabupaten Pelalawan dinilai sangat rentan terjadinya konflik antar pendukung pasangan calon.Untuk itu diminta kepada masyarakat dan pendukung paslon untuk menciptakan suasana kondusif.

"Kami lihat dari komposisi yang ada, Kabupaten Pelalawan itu beda dengan kabupaten/kota yang lain. Karena, ada dua paslon, sehingga sangat rentan dengan gesekan antar pendukung dan ini juga dapat mengakibatkan timbulnya kerawanan keamanan," ujar Asisten Administrasi Bidang Pemerintahan Setdakab Pelalawan, H Zulhelmi kepada wartawan di ruang kerjanya, baru-baru ini.

Menurutnya, ada beberapa titik menjadi rawan konflik, titik rawan tersebut ada di tiga tempat  yakni perbatasan dengan Kabupaten Inhu, perbatasan dengan Kabupaten Siak dan perbatasan dengan Kabupaten Kampar

Zulhelmi juga mengatakan untuk mengantisipasi terjadi konflik tersebut, pihaknya membentuk sebuah tim untuk memantau terjadinya konflik tersebut.

Tim yang dibentuk ada dua antara lain tim terpadu penanganan konflik sosial dan tim pemantau desk pilkada. Tim ini sudah lama dibentuk dan mereka akan bekerja sampai akhir pelaksanaan pilkada.

"Tim yang terbentuk tersebut terdiri dari pihak Kepolisian, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kesbangpol. Usai dibentuknya tim tersebut, mereka langsung mulai bekerja untuk memantau pelaksanaan pilkada. Tapi di hari menjelang pilkada, tim akan turun juga untuk ikut memantau pelaksanaan distribusi logistik dan pemilihan suara," paparnya.

Ketika ditanya, apakah sudah adanya temuan konflik terutama pada pemilih ganda, Zulhelmi menambahkan, kalau saat ini belum ada temuan oleh tim tentang pemilih ganda. Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Pelalawan sudah ditetapkan sebesar 193.747 ribu jiwa.

"Kalau masalah DPT kita sudah tetap, maka dari itu kita berharap pada pelaksanaan Pilkada Pelalawan 9 Desember mendatang bisa berjalan dengan langsung, umum, bebas dan rahasia. Pesta demokrasi ini digelar 5 tahun sekali, jadi kita meminta kepada masyarakat dan para pendukung bisa menjaga kondisi yang kondusif," tutupnya.***