Proyek Jalan Soekarno-Hatta Diduga tak Sesuai Spek

Proyek Jalan Soekarno-Hatta Diduga tak Sesuai Spek

PEKANBARU(HR)-Retaknya Jalan Soekarno-Hatta simpang Jalan Kaharuddin Nasution, yang baru dua bulan selesai dilakukan dengan menghabiskan anggaran Rp27,4 miliar, diduga karena pekerjaan dilakukan tidak sesuai spesifikasi.

Hal ini ditegaskan Direktur Eksekutif Indonesia Monitoring Development, R Adnan, Rabu (11/11). Secara umum, jalan itu memiliki umur rencananya 5 tahun berdasarkan JMF teori Bina Marga. Kalau sekarang baru beberapa bulan selesai sudah retak-retak, diduga kuat pelaksanaannya tidak sesuai spesifikasi," ujarnya.

Dikatakannya, jika pekerjaan dilakukan sesuai dengan spesifikasi, maka selama lima tahun jalan tersebut tidak akan rusak. Namun kenyataannya, saat ini jalan yang dikerjakan oleh PT Virajaya Riauputra sudah retak.

"Sesuai Undnag-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, maka pihak penyedia jasa, PT Virajaya Riauputra dan Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Riau, selaku pengguna jasa, konsultan pengawasnya dapat diminta pertanggungjawaban, baik secara pidana berupa hukuman penjara selama 5 Tahun dan denda Rp10 miliar," ujarnya.

Karena itu menurut R Adnan, penegak hukum harus pro aktif mengusut proyek tersebut. Jika ada rehab sebelum 5 tahun, maka itu menurutnya, juga menjadi kerugian negara.

Sementara mengenai pernyataan Pejabat Pembuat Komitmen 5, Rukun Sitepu, yang menyebutkan, retaknya jalan tersebut akibat getaran kendaraan yang melewati sekitar proyek tersebut ketika proses pendinginan, menurut R Adnan, hal tersebut merupakan alasan yang mengada-ada.

"Itu alasan yang mengada-ngada. harusnya dengan anggaran sebesar itu mampu menahan getaran hingga 9 SR, bukan malah retak dengan getaran kendaraan saja," ujarnya.

Seperti diberitakan, Proyek rekonstruksi Jalan Soekarno-Hatta Ujung simpang Jalan Kaharuddin Nasution, senilai Rp37,4 miliar dana APBN tahun 2015 pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Riau Wilayah II, yang baru selesai dibangun, sudah retak, patah dan berlobang.

Pantauan di lapangan, Rabu (4/11), setidaknya terdapat 17 kolom yang retak atau patah pada jalan rigit beton yang dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana, PT Virajaya Riau Putra tersebut. Sekitar 5 kolom lagi terlihat mulai berlubang dan mengelupas.(hen)