Kapal Roro Tinggal Satu

Masyarakat Rupat Antre Sampai Malam

Masyarakat Rupat Antre Sampai Malam

RUPAT  (HR)-Dikarenakan salah satu kapal roro penyeberangan roro Tanjung Kapal Pulau Rupat-Kota Dumai sedang docking, mengakibatkan masyarakat yang ingin menggunakan jasa penyeberangan terpaksa harus antre sampai malam hari. Umumnya pengguna jasa roro yang mengalami antrean adalah warga Rupat.

Sudah beberapa hari terakhir, salah satu dari dua kapal penyeberangan docking, antrian penumpang khususnya kendaraan tak bisa dielakkan di Tanjung kapal atau kawasan Purnama kota Dumai.

Hal itu juga dikeluhkan oleh anggota DPRD Bengkalis asal Rupat Nurazmi Hasyim ST tentang sistem pengelolaan pelayanan penyeberangan Pulau Rupat-Dumai tersebut.

Menurut Nurazmi, pihak Dinas Perhubungan Provinsi Riau bersama dengan pengelola jasa angkutan antar pulau tersebut harus menyiapkan kapal pengganti yang sedang docking tersebut. Karena kapal yang tinggal satu lagi melayani jasa penyeberangan Rupat-Dumai kapasitasnya sangat terbatas, hanya bisa memuat dua unit mobil pribadi.

“Dishubkominfo bersama ASDP, Dishubkominfo Dumai dan Bengkalis harus menyiapkan armada pengganti kapal roro yang sedang docking itu. Kalau tidak tetap akan terjadi antrian terus sepanjang hari, karena mobilitas penyeberangan antara Rupat dan Dumai pulang pergi (PP) cukup tinggi,”pungkas Politisi Partai Demokrat tersebut, Selasa (10/11).

Bahkan sambung Nurazmi, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau didesak untuk memperhatikan infrastruktur berupa transportasi penyeberangan antar pulau. Karena salah satu syarat membuka keterisolasian pulau Rupat adalah dengan mengadakan transportasi laut yang representatif dengan memberikan kenyamanan kepada pengguna jasa penyeberangan.

Tingkatkan Pelayanan Disisi lain anak jati diri Pulau Rupat tersebut, meminta kepada semua pihak pengelola jasa penyeberangan antar pulau tersebut, untuk memperhatikan juga kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Pelayanan dimaksud seperti petugas yang ada di kedua pelabuhan, disarankan untuk berpakaian seragam serta menggunakan tanda pengenal sebagai identitas diri.

“Selama ini pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa roro masih jauh dari harapan. Misalnya petugas yang ada di pelabuhan berpakaian seragam dengan tidak bergaya preman dalam memberikan layanan. Karena penyeberangan tersebut merupakan sarana pelayanan publik,”tutup Nurazmi.***