TANJUNG SAMAK (HR)- Nelayan yang melaut di sekitar perairan Pulau Rangsang selama ini cukup kesulitan mendapatkan BBM jenis solar. Jika harus membeli ke Selatpanjang, jarak tempuhnya cukup jauh dan harus bermalam, tentu memaksa nelayan membeli BBM tersebut ke Tanjung Balai Karimun.

Untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dialami para nelayan yang beroperasi di perairan Pulau Rangsang itu, diharapkan  kepada pemerintah kabupaten agar mengadakan APMS yang mengutamakan kebutuhan nelayan,”sebut Rizal, nelayan Desa Sungai Gayung Kiri, kepada Haluan Riau lewat ponselnya Selasa kemarin.

“Kami selama ini mengalami kesulitan mendapatkan BBM solar untuk kebutuhan melaut. Kadang ada juga petugas di tengah laut di sana yang seakan-akan kami dianggap sebagai penyeludup  BBM solar tersebut.

Pada hal yang kami bawa hanya untuk kebutuhan kapal nelayan kami saja. Tapi petugas kadang sulit menerima alasan yang kami sampaikan itu.

"Untuk itulah kami sangat berharap kepada  pemerintah  kabupaten agar menentukan APMS khusus  untuk melayani kebutuhan nelayan dan kalau bisa diadakan di Tanjung Samak,  sebagai pusat kami mengambil minyak tersebut,”ungkapnya.

Disebutkannya lagi, mereka berharap APMS itu juga nantinya dapat memenuhi kebutuhan para nelayan yang terdapat di Pulau Rangsang,”ujarnya lagi.         

Ditambahkannya, APMS yang ditunjuk nantinya juga harus mengerti kebutuhan para nelayan. Sehingga diharapkan keberadaan APMS bisa memberikan kepastian adanya minyak saat kapal nelayan merapat di APMS tersebut.

Sebab minyak yang akan diadakan itu nantinya juga akan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan  diperhitungkan  melalui jumlah nelayan yang terdaftar. Sehingga dengan demikian dapat diketahui berapa banyak kebutuhan solar untuk nelayan yang melaut di Pulau Rangsang sekitarnya.

"Bisa dihitung selama sebulan atau setahun pemakaiannya. Dengan demikian ke depan kebutuhan nelayan bisa tertutupi dengan baik,”ungkap dia lagi.(jos)